Ratusan Pelajar SMP Ikuti Semarang Music and Fashion Festival

Ratusan pelajar SMP dari 53 sekolah di Kota Semarang mengikuti Semarang Music and Fashion Festival yang diadakan di Taman Sudirman, Kecamatan Gajahmungkur, Sabtu (10/9).


Dalam festival yang digelar memperingati Hari Olahraga Nasional,  sekolah-sekolah yang mengikuti festival ini menunjukkan kreasi seni budaya sekaligus sebagai ajang berekspresi bagi Pra pelajar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengapresiasi adanya festival yang melibatkan para pelajar tingkat SMP ini. Ia menerangkan, selain sebagai wadah untuk mengekspresikan seni budaya pelajar, event ini juga sekaligus sebagai ajang sosialisasikan untuk mengenalkan Kurikulum Merdeka.

“Ini menjadi ajang positif bagi anak-anak kita, khususnya para pelajar SMP. Kami berharap bisa menjadi momen pendorong bagi sekolah maupun stakeholder terkait lebih kreatif membuat wadah atau kegiatan yang bisa mewadai energi dan semangat kreatif pelajar kita,” kata Iswar, usai membuka event sembari mengunjungi tenant para pelajar, Sabtu (10/9).

Iswar mengatakan, gelaran ini juga bisa digunakan sebagai wadah bagi anak muda di Kota Semarang dalam bidang fashion. Meski saat ini lebih menonjolkan kreasi batik seragam sekolah, ke depan diharapkan bisa berkembang ke style fashion kekinian. 

“Selama itu positif bagi perkembangan seni dan budaya, serta kreativitasan anak muda Kota Semarang, pemerintah akan selalu mendukung,” tuturnya.

Kegiatan semacam ini, lanjut Iswar, juga bisa menciptakan sinergi antar sekolah untuk bisa saling mengenal satu dengan yang lainnya. Hal ini juga dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan di Kota Semarang mengingat kota ini dibangun dengan semangat kebersamaan. 

"Kita tidak bisa membayangkan kota ini berkembang tanpa peran serta masyarakat, stakeholder, para guru dan pelajar. Pembangunan kota ini berhasil karena kebersamaan," jelasnya.

Ketua Panitia Semarang Music and Festival, BS Wirawan mengatakan dalam festival ini masing-masing sekolah akan melakukan fashion show yang menampilkan batik khas atau identitas tiap-tiap sekolah di Semarang. 

“Bahwa tiap sekolah sebenarnya punya batik khas yang menjadi ciri atau identitas dari masing-masing sekolah. Ini menjadi unik dan menarik ketika ditampilkan dalam gerak padu fashion dari pelajarnya,” ujarnya.

Ada juga lomba senam poco-poco yang tak hanya akan dinilai dari gerak padu para peserta tapi juga melihat tampilan dari seragam olahraga. 

“Selain batik, seragam olahraga juga beda tiap sekolah. Bisa juga menjadi identitas bagi pelajar,” terangnya. 

Selain itu, lanjutnya, pentas musik pelajar juga menjadi daya tarik sendiri di ajang ini. Sebanyak lima grup band pelajar binaan SMPN 44 siap meghentak dan menghangatkan kesejukan suasana malam di Taman Sudirman. Serta ada 45 stand yang menampilkan prestasi dan program unggulan Kurikulum Merdeka tiap sekolah. 

“Semarang Music and Festival memperebutkan piala wali kota, dengan total hadiah uang pembinaan hingga Rp12 juta,” pungkasnya.