Bupati Demak Apresiasi Tradisi Sedekah Laut di Desa Bungo

Nelayan Desa Bungo membawa sesaji untuk dilarung di tengah laut Demak, Rabu (17/4). Nungki/RMOLJateng
Nelayan Desa Bungo membawa sesaji untuk dilarung di tengah laut Demak, Rabu (17/4). Nungki/RMOLJateng

Kegiatan Syawalan di berbagai tempat di Kabupaten Demak mendapat apresiasi dari Bupati Demak, dr. Eisti'anah. salah satu yang Ia hadiri adalah kegiatan Sedekah Laut di Desa Bungo, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, pada Rabu (17/4).

Bupati menyampaikan acara  Sedekah Laut yang dilakukan oleh nelayan serta masyarakat pesisir tak lain merupakan bentuk rasa syukur masyarakat yang mana rangkaiannya sendiri dilakukan dimulai dari acara selamatan dengan pengajian (manakib-red). 

"Setelah malam hari kemarin Selasa (16/4) lalu, pagi ini melakukan larungan ke laut. Lalu melakukan perayaan dengan berbagai kesenian tradisional hingga malam berganti hari. Ada dangdut, ketoprak barongan dan hiburan lainnya, hingga malam nanti," ucap Bupati.

Ia melanjutkan, bahwa dengan Sedekah Laut tersebut, harapannya kedepan Nelayan akan lebih mudah mencari ikan serta hasil laut lainnya pun melimpah. 

Selain itu keunikan dari ritual Sedekah Laut tersebut kedepan akan di gagas Bupati beserta Dinas Pariwisata untuk dapat menjadi destinasi wisata nasional.

Sementara itu, Desa Bungo sendiri menurut Bupati Demak juga merupakan salah satu  desa wisata yang berprestasi di tingkat Provinsi dengan unggulan makam leluhur desa yakni Mbah Panji, yang mampu menyedot perhatian dan kunjungan wisatawan ziarah, selain Masjid Agung Demak dan Kadilangu.

"Selain itu juga dari pemerintah daerah akan menganggarkan untuk desa Bungo agar dapat berkembang dan maju dengan anggaran Rp. 100 juta. Terlebih sekarang desa Bungo sudah bertransformasi dari desa wisata perintis menjadi desa wisata berkembang," ucapnya.

Sedekah Laut sendiri merupakan ritual yang di selenggarakan oleh masyarakat nelayan dan pesisir dengan pelaksanaan hari ke -7 setelah Hari Raya Idul Fitri.

Sesaji larungan diarak dari Balai Desa lalu dinaikkan ke kapal kemudian kapal - kapal nelayan pun mengiringi sesaji tersebut menuju tengah laut untuk dilarung diiringi ribuan burung.