Ratusan warga RW 08 Kampung Baru, Kelurahan Panjang Wetan, Kota Pekalongan, mengalami infeksi kulit massal yang diduga disebabkan oleh air PDAM yang terkontaminasi. Infeksi ini mempengaruhi hampir seluruh warga di wilayah tersebut.
- DPRD Kota Semarang Dukung Pemasangan Kamera CCTV Baru di Tiap RT
- DPRD Kota Semarang Nilai Belum Ada Sinkronisasi Terkait Penataan Pasar Johar
- Bupati Demak Monitoring Jaga Ketersediaan Harga Bahan Pokok
Baca Juga
Ketua RW 08, Nur Cahyani, mengungkapkan bahwa hampir seluruh warga menderita gatal-gatal di seluruh tubuh. Dugaan warga itu muncul karena satu-satunya sumber air warga adalah air PDAM.
"Jumlah kepala keluarga di sini saja ada lebih dari 200 orang," ujarnya, Minggu (21/4).
Ia bercerita pernah mengadakan aksi protes ke PDAM. Saat itu jumlah penderita infeksi belum terlalu banyak, namun setelah aksi protes, kondisi justru semakin memburuk. Warga berharap setelah aksi protes, air akan kembali normal, namun kenyataan menunjukkan sebaliknya.
Nur juga menjelaskan kekesalan warga meningkat selama bulan puasa dan lebaran. Saat itu, air PDAM berubah warna menjadi kuning keruh dan saat diendapkan, muncul banyak gumpalan dan lapisan tipis yang berminyak di permukaan.
"Jengkelnya itu, setiap ada petugas kontrol, air yang keluar dari keran terlihat bersih seperti biasa. Namun saat petugas pergi, air berubah menjadi kuning keruh," ungkap Nur.
Infeksi kulit massal hanya dialami oleh pelanggan PDAM. Anehnya warga yang masih menggunakan air sumur tidak mengalami masalah kesehatan tersebut.
Nur telah melaporkan masalah ini kepada Lurah setempat, namun respons yang diberikan dianggap tidak memadai. Selain itu, Nur juga sudah mendatangi kantor PDAM, tetapi tidak diberikan solusi yang tepat.
Pasca aksi demo, kualitas air sempat membaik, namun hanya sebentar sebelum kembali memburuk.
"Kami ini pelanggan dan sudah membayar mahal, tetapi diberikan pelayanan yang buruk. Selain tidak bisa digunakan untuk memasak atau minum, bahkan untuk mandi saja menimbulkan gatal-gatal. Apakah kondisi ini akan terus berlanjut?" keluhnya.
Pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah ini, namun hasilnya sangat mengecewakan. Warga RW 08 dan Kampung Kebonan telah sepakat untuk mengadukan masalah ini ke LBH Adhyaksa, yang bersedia memberikan bantuan.
Direktur LBH Adhyaksa, Didik Pramono, membenarkan telah menerima aduan dari warga Panjang Wetan terkait masalah PDAM.
"Insya Allah secepatnya akan kami respon termasuk menghubungi pihak terkait. Harapannya dengan aspirasi warga ini, pihak pemerintah bisa bijak dan mau bertanggung jawab," tegas Didik.
- Komitmen Kepala Daerah Dalam Pelayanan Informasi Publik
- Sejumlah Ruas Jalan Di Kota Pekalongan Tergenang
- Sah! KPU Tetapkan Dua Paslon Berkontestasi Pada Pilkada Kota Pekalongan 2024