Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono, telah menyiapkan skema pengamanan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak.
- Harga Jagung Anjlok, Petani Blora Merugi
- Cingkrong Klaim, Desa Pertama Di Grobogan yang Selesaikan Pemutakhiran SDGs
- Demak, Labour Day 2024 Diharapkan Jadi Momentum Berbenah Ciptakan Hubungan Industrial yang Harmonis
Baca Juga
Dari pengamatan Satuan Intelkam Polres Demak di lapangan, ada belasan desa yang dikategorikan rawan konflik dalam Pilkades Kabupaten Demak, yang akan digelar pada Minggu (16/10) mendatang.
Beberapa skema pengamanan pun telah siap dijalankan untuk mengantisipasi terjadinya konflik.
"Ada tiga level, pertama kurang rawan atau aman, terus rawan dan sangat rawan. Ini ada komposisinya terkait nanti personel yang mengawal. Baik dari TNI, Polri, maupun dari Limas," ujar Kapolres Demak, Jumat (14/10) siang.
Kapolres Demak menyampaikan, untuk satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) kategori desa kurang rawan akan ditempatkan satu pesonel Polri, satu personal TNI dan 30 Linmas. Sedangkan kategori desa rawan satu TPS akan menggunakan komposisi 2 personel Polri, 1 personel TNI, dan 30 Linmas.
"Untuk level sangat rawan Kami tempatkan 3 personel Polri, 2 personel TNI, dan 40 Linmas. Bergabung nanti dalam skema yang baru nanti kita juga libatkan Satpol PP," tambah Kapolres.
Dalam rapat koordinasi, Forkopimda Demak telah memetakan belasan desa yang masuk dalam kategori rawan konflik.
Sebelas desa tersebut di delapan kecamatan, antara lain, Kecamatan Gajah, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Guntur, Kecamatan Bonang, Kecamatan Demak Kota, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Wonosalam, dan Kecamatan Karangawen.
- PKK Salatiga Tunjukkan Peran Optimalisasi Kinerja Pokja
- Kecelakaan Di Alas Roban, Warga Tangerang Tujuan Jawa Timur Mohon Bantuan Pos Terpadu Ungaran
- Polres Demak Gelar Vaksinasi di Desa Pesisir