Revitalisasi Pasar Rakyat Digenjot

Pemerintah mendorong revitalisasi dan pembangunan pasar rakyat di seluruh Indo­nesia. Program ini diharapkan bisa meningkatkan perekono­mian masyarakat.


Asisten Deputi Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Herustiati mengatakan, program revitalisasi pasar rakyat dan penataan sarana usaha kawasan pedagang kaki lima (PKL) di seluruh Indonesia dapat meningkat­kan transaksi jual beli yang semula hanya bersifat ming­guan menjadi pasar harian.

Menurutnya, program revi­talisasi pasar rakyat dan pe­nataan sarana usaha kawasan PKL mendapat apresiasi dari pelaku UKM. "Program ini dianggap telah memperbaiki dan meningkatkan sarana ekonomi dan memperluas kesempatan kerja," ujarnya saat kunjungan kerja ke Pasar Banjar Negari, Denpasar, Bali, akhir pekan lalu.

Kebijakan pengembangan pasar rakyat sendiri dilakukan dalam tiga tahapan. Pada ta­hap awal pembangunan fisik. Kedua dilakukan peningkatan profesionalisme melalui pen­dampingan manajemen. Dan, terakhir adalah penguatan kelembagaan dan peningaktan kapasitas.

"Sehingga ke depan koperasi pengelola pasar rakyat bisa mewujudkan pasar yang bercorak modern dan mandi­ri," katanya.

Sejak 2003-2017, pemer­intah telah membangun se­banyak 728 unit pasar yang tersebar di 383 Kabupaten/ Kota. Pembangunan ini da­lam rangka mempertahankan eksistensi serta meningkatkan potensi pasar rakyat dan ka­wasan PKL sebagai pengger­ak perekonomian masyarakat di daerah.

Pada tahun ini, pemerintah akan membangun sebanyak 51 unit pasar rakyat yang diprioritaskan di daerah per­batasan, tertinggal, maupun pasca bencana. Pemerintah juga akan melaksanakan pro­gram penataan sarana usaha 20 kawasan PKL bagi 1000 pedagang atau pelaku UKM.

Asisten Sarana dan Pemasa­ran Produksi Kementerian Koperasi dan UKM Berry Fauzi mengatakan, revitalisasi pasar rakyat dan manajemen tata kelola dapat mengubah stigma tentang pasar rakyat yang kumuh, becek, dan tidak menarik menjadi lebih baik. Alhasil pembeli dan penjual jadi lebih senang.

"Dengan didukung penuh pedagang di dalamnya, pasar rakyat akan menjadi tempat belanja modern," katanya.

Kepala Pasar Pasar Banjar Negari, Denpasar, Bali, I Nyoman Suparta mengatakan, dukungan dana revitalisasi pasar dan manajemen tata kel­ola pasar rakyat berdampak positif pada pengembangan Pasar Banjar Negari. Saat ini, ada 56 pedagang pemilik kios dan 40 lapak dari pedagang musiman yang berjualan di pasar tersebut.

"Kondisi pasar menjadi lebih baik setelah revitalisasi, begitu pula dengan tata kelola meskipun begitu ada kendala khususnya dana hibah dari pe­merintah daerah yang menjadi beban pengelola pasar. Kami berharap kendala tersebut da­pat diatasi oleh kementerian," kata Suparta. Demikian dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL