Revolusi Industri 4.0, Ganjar Minta Mahasiswa Hukum Kreatif

Revolusi industri 4.0 yang sedang terjadi memberikan tantangan semua pihak, termasuk mahasiswa ilmu hukum.


Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan arahan dalam acara Kongres Nasional VIII Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) di gedung Gradhika Bhakti Praja, Jumat (2/11).

"Hukum ditantang betul untuk merespon persoalan-persoalan ke depan. Karena saat ini, telah terjadi pergeseran di segala bidang akibat revolusi industri 4.0," kata Ganjar.

Saat ini lanjut dia, hampir semua pekerjaan dapat digantikan oleh robot, termasuk pekerjaan di bidang hukum.

Dirinya bahkan menerangkan jika ke depan kemungkinan pekerjaan sebagai notaris atau konsultan hukum sudah tidak diperlukan.

"Mahasiswa hukum harus mulai gelisah, artinya gelisah untuk berfikir kreatif. Sebab saya tidak yakin apakah pekerjaan notaris masih ada ke depan, karena kemungkinan saja ada aplikasi yang bisa menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan notaris," ucapnya.

Apakah kontrak-kontrak pekerjaan lanjut Ganjar nanti masih membutuhkan para lawyer atau notaris.

"Saya menduga, jangan-jangan nanti ada aplikasinya, silahkan masukkan, berapa duitnya, siapa subyeknya, apa pekerjaannya dan komputer bisa menyelesaikan," tambahnya.

Untuk itu, dirinya meminta agar mahasiswa hukum terus berfikir keras bagaimana dapat eksis di tengah kemajuan zaman seperti saat ini.

Acara Kongres Nasional VIII Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) di gedung Gradhika Bhakti Praja, Jumat (2/11) dihadiri ratusan mahasiswa hukum seluruh Indonesia. Selain itu, hadir pula Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono serta Kadivkum Polri, Irjen Pol Guntur Laope dan Ketua Ombudsman Jateng, Sabarudin.