Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali mencatat, pandemi Covd-19 ada beberapa ledakan baru mengubah perekonomian.
- Pembiayaan Usaha Ultra Mikro di Jawa Tengah Pada 2021 Menurun
- Industri Furnitur Jepara Terancam Kehilangan Pasar
- Berbagi Pengalaman Saat Merintis Usaha, Presiden Semangati UMKM Wonogiri
Baca Juga
"Perubahan tersebut membentuk ekonomi donat yakni di tengah kosong, di pinggir gemuk, di tengah kota dilakukan WFH (bekerja dari rumah) sehingga customer (konsumen) pindah ke rumah masing-masing. Jadi di pinggiran ekonomi jalan," katanya pada Temu Responden BI Solo 2021 di Solo, Selasa (2/11).
Dikatakannya, di masa sulit seperti pandemi Covid-19 membentuk manusia lebih kreatif. Ia mengatakan pada saat ini terjadi ledakan ekonomi dan kehidupan, di antaranya ledakan kreativitas, ledakan kolaborasi, ledakan kecerdasan, dan ledakan open science.
Oleh karena itu, lanjut dia, saat ini pasar berada di level bawah sehingga pelaku usaha harus mencari akses pasar segmentasi ini.
"Market ini inginnya lebih murah, simpel, dan cepat pengirimannya. Segmen di bawah ini sedang digempur oleh pelaku usaha baru, maka ada lonjakan UKM baru, itu yang membuat pingiran gemuk," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Surakarta Nugroho Joko Prastowo mengatakan di masa pandemi Covid019 ini semangat pemulihan ekonomi harus ditopang oleh suatu kebijakan yang mendukung. Meski demikian, dalam penyusunan kebijakan perlu takaran sesuai agar pertumbuhan ekonomi juga pas.
"Tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Dosis yang tepat ini didapatkan pihak Bank Indonesia dari berbagai masukan dan informasi yang akurat oleh pelaku usaha, baik korporasi maupun ritel," katanya.
Terkait dengan kondisi ekonomi pada saat ini, dikatakannya, sudah cukup baik. BI mencatat pada triwulan II pertumbuhan ekonomi mencapai tujuh persen.
"Meski pada triwulan ketiga sempat turun lantaran ada PPKM, namun tetap positif. Pada triwulan keempat ini kami optimistis pertumbuhan ekonomi bakal terkerek lagi," katanya.
Temu responden BI merupakan even tahunan, mempertemukan para pelaku usaha. Tahun ini mengambil tema 'Leaderships in Disruptive Times; Building and Strengthening Organizational Resilience'.
- Kapolres Wonogiri Dan Dandim 0728 Cek Ketersediaan Bahan Pokok
- Harga Emas Tetap Tinggi, RFB Semarang Targetkan Volume Transaksi Tembus 150.000 lot Tahun Depan
- Harga BBM Naik, Inflasi Harus Tetap Terkendali