Ribuan Pelajar di Salatiga Meriahkan Pawai Ta'aruf Tahun Baru Islam

Ribuan pelajar dari berbagai sekolah di Salatiga turut berpartisipasi dalam Pawai Ta'ruf menyambut Tahun Baru Islam, Sabtu (30/7). Kegiatan ini dilaksanakan usai vakum dua tahun karena pandemi Covid-19.


Kegiatan diprakarsai Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Salatiga ini, diwarnai dua orang anak yang 'hilang' dari pengawasan orang tua. Panitia pun mengumumkan berulang kali melalui pengeras suara diantara kerumunan lautan manusia. 

Tak lupa, panitia juga mengingatkan kepada orang tua, guru serta wali benar-benar mengawasi anak baik peserta maupun penonton. Pawai Ta'aruf tahun ini dibuka Ketua PHBI yang juga Kepala Bappeda Salatiga, Drs. Muthoin, M.Si. 

Penjabat Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi sangat mengapresiasi Pawai Ta'aruf Tahun Baru Islam, 1 Muharam, yang dinilainya sangat meriah. 

"Pawai Ta'aruf ini adalah panggung kolaborasi anak-anak mulai TK/ SD/ SMP dan SMA sederajat dalam merayakan Tahun Baru Islam," kata Sinoeng. 

Dia melanjutkan, kegiatan semakin menarik karena peserta ada yang 'meresidu' daur ulang sampah menjadi satu nilai seni tinggi. Upaya itu sekaligus bagian dari edukasi kepada anak-anak sejak dini tentang menyampaikan pesan moral tentang kedamaian, penuh toleransi  

Atas kreativitas tersebut, para siswa-siswi akan mendapatkan penghargaan dalam menyampaikan misi edukasi serta pesan moral, sadar lingkungan menjadi satu yang menarik ketika dikolaborasi.

Ketua BHRI Salatiga Muthoin menyampaikan bahwa tersenggaranya Pawai Ta'aruf Tahun Baru Islam tahun 2022 dengan mengusung tema "Muharram Carnaval Moderasi Beragama Salatiga". Kegiatan ini melibatkan 83 kelompok dari TK/ RA (27 kelompok), 37 tingkat SD, disusul sisanya SMP/ MI dan SMA/Mts serta kelompok umum diantaranya pondok pesantren serta pengajian. 

Kegiatan karnaval tahun ini juga memperebutkan Piala Wali Kota, Kapolres, Dandim, Kepala Kementrian Agama Kota Salatiga dan Ketua Basnaz Kota Salatiga  

"Kriteria melihat tidak ada hujat menghujat, tidak ada bendera partai politik atau sebagaimana serta bagaimana kelompok peserta mampu mengembangkan kearifan lokal," tandasnya. 

Salah satu peserta, dari SD Al Azhar 22 Salatiga mengikut-sertakan para siswanya mencapai 500 pelajar. 

Mengusung berbagai tema busana, ratusan siswa-siswi SD Al Azhar 22 Salatiga dimeriahkan dengan penampilan marching band lengkap busana khas Pulau Dewata, Bali yang menempel di tiap tubuh pemainnya. 

Tak hanya anak didik, para guru hingga keamanan SD Al Azhar 22 Salatiga ikut cetar berbusana khas karnaval. 

"Alhamdulillah, tahun ini di Pawai Ta'aruf Al Azhar "Bersatu dalam Keberagaman dengan Ukhuwah Islamiah dan Watoniyah," pungkas Kepala Sekolah SD Al Azhar 22 Salatiga, Tri Nuryani. 

Tri mengungkapkan, jika cikal bakal Pawai Ta'aruf bermula pada tahun 1998 dari Al Azhar. Al Azhar yang memunculkan ide pertama dan penyelenggara pertama Pawai Ta'aruf sebelum diambil alih oleh Kemenag. 

"Sehingga momen Pawai Ta'aruf adalah merupakan momen bersejarah bagi Keluarga Besar Al Azhar Salatiga. Semoga kegiatan ini terus bisa berlangsung," imbuhnya.