Rumah Sakit Telegorejo bersiap menuju smart hospital terlebih pada situasi pandemi Covid-19 serba digital.
- Camat dan Kades Diminta Bantu Bupati Data Warga Yang Belum Vaksin
- BKKBN Jateng Siapkan Rencana KB Secara Jangka Panjang
- Kasus Aktif Covid-19 di Kabupaten Magelang Kembali Meningkat
Baca Juga
Ketua Pengurus Yayasan Kesehatan Telogorejo dr Koesbintoro Singgih mengatakan, bentuk mengembangkan RS Telogorejo sebagai bentuk membangun NKRI yang sehat.
"Kami akan bangun semaksimal mungkin, berdasarkan data yang kami dapat 1 juta orang Indonesia berobat ke luar negeri bisa menghabiskan uang diatas 100 triliun pertahun. Kalau kita bisa bersaing dengan luar negeri minimal mengurangi uang yang keluar ke sana. Degan begitu dokter di Indonesia akan maju dan fasilitas kesehatan juga akan makin baik dan bisa bersaing," katanya dalam acara ceremonial HUT ke 70 RS Telegorejo di ruang Cataleya lantai 1, Kamis (25/11).
Konsep smart hospital ini akan menjadi 1 platfom semua fasilitas "front to end" namun tetap fokus pada pasien Indonesia.
Dr. Singgih menambahkan program unggulan RS Telogorejo di usia 70 tahun ini mengacu pada "Heart, Brain & FiF".
Rangkaian kegiatan dimulai khitan massal, edukasi cuci tangan, lomba video cuci tangan, tes kesehatan gratis, lomba foto/ video pengalaman berobat di RS Telogorejo.
Rangkaian kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dalam hal edukasi maupun meningkatkan derajat kesehatan.
Direktur Utama SMC RS Telogorejo dr. Alice Sutedjo Lisa, MKM menambahkan, tidak hanya kegiatan untuk eksternal dan internal memberikan penghargaan kepada karyawan yang loyal dari 20 hingga 30 tahun.
- Pemkot Dukung Pembangunan RS Muhammadiyah di Salatiga
- Kejar Target Vaksinasi Nasional, Tim Satgas Covid-19 Gunungpati Gelar Vaksin Malam
- Kepala Daerah Diminta Habiskan Stok Vaksin Dalam Sehari