Ruaar Biasa, Bentangan Tulisan Shalawat Asnawiyah Terpanjang di IAIN Kudus Sukses Pecahkan Rekor Muri

Pembentangan penulisan Shalawat Asnawiyah terpanjang oleh 2500 mahasiswa baru IAIN Kudus memecahkan rekor MURI.
Pembentangan penulisan Shalawat Asnawiyah terpanjang oleh 2500 mahasiswa baru IAIN Kudus memecahkan rekor MURI.

Institut Agama Islam (IAIN) Kudus yang sefera bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kudus, kini memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan pembentangan penulisan Shalawat Asnawiyah terpanjang oleh mahasiswa baru.


Pemecahan rekor tersebut, dilakukan dalam rangkaian peringatan HUT upacara Kemerdekaan Indonesia ke-79 serta bersamaan Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK) di kampus setempat.

Aksi penulisan Shalawat Asnawiyah ditulis tangan oleh 2.500 mahasiswa baru IAIN Kudus di atas kain putih berukuran 50 cm dengan total sepanjang 1,25 km. Aksi ini juga untuk mengenang jasa para pahlawan Indonesia, khususnya kepada pahlawan nasional di Kabupaten Kudus yakni K.H. Raden Asnawi.

Penganugenarahan dan pengukuhun Rekor MURI diserahkan pihak MURI Indonesia yakni Sri Widayati selaku Representatif MURI Indonesia bersamaan Sidang Senat Pengukuhun Guru Besar, di aula gedung SBSBN kampus setempat, Jumat (23/8).

Agenda pembentangan kain bertuliskan Shalawat Asnawiyah oleh para mahasiswa baru IAIN ini,  berhasil meraih Rekor MURI ke-11.836.

Sri Widayati selaku Representatif MURI mengatakan, pihak Museum Rekor Dunia Indonesia mengapresiasi kepada para mahasiswa baru IAIN Kudus, karena mereka baru masuk kuliah saja sudah menorehkan prestasi dalam MURI.

“Kegiatan ini sangat luar biasa, sehingga layak untuk kami catat pada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan akhirnya pada hari ini kami resmikan dan kukuhkan dalam Rekor MURI,” ujar Sri dalam sesi wawancara.

Untuk bisa tercatat di MURI, kata Sri, ada 4 kriteria utama yakni PPUL yakni, Paling/ter, seperti ini yakni Terpanjang, kemudian Pertama (sesuatu yang belum pernah ada), Unik dan Langka.

Jajaran Rektorat dan Dema IAIN Kudus saat menerima plakat dari perwakilan rekor MURI.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor IAIN Kudus Prof. Dr. Abdurrahman Kasdi berterimakasih kepada pihak MURI yang telah mencatatkan torehan pemecahan rekor dikampusnya.

“Tentu ini bentuk konsistensi dan juga keterlibatan secara aktif, terutama pada mahasiswa baru, ketua Senat Mahasiswa (SEMA), ketua dewan mahasiswa (DEMA), Ketua SC OC PBAK yang kemarin sudah dinilai oleh MURI,” ucap Prof. Abdurrohman

Rasa bangga dan bersyukur tampak jelas diraut wajah ribuan mahasiswa baru yang bisa melanjutkan pendidikan di IAIN Kudus, yang segera disahkan menjadi UIN Sunan Kudus.

Kebanggan semakin tampak, usai bendera sang merah putih dikibarkan ditiang tertinggi, dan dilanjutkan pembentangan Sholawat Asnawiyyah sepanjang 1.25 KM yang ditulis 2.500 mahasiswa .

“Ini sebagai bentuk refleksi untuk memupuk semangat nasionalisme dan perjuangan Indonesia. Karena Solawat Asnawiyyah sendiri diciptakan oleh KHR. Asnawi  pada tahun 1940 sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan,” pungkasnya.

Berikut adalah kalimat lengkap Shawalat Asnawiyah yang dituliskan oleh mahasiswa:

أمان أمان أمان أمان # بِانْدُنْسِيَا رَايَا أَمَانْ

أمين أمين أمين أمين. # يَا رَبِّ رَبَّ العَالَمِين

أمين أمين أمين أمين # وَيَا مُجِيبَ السَّائِلِيْن