Rumah Berbahan Kayu Di Pabelan Terbakar, Mbah Muslimah Diungsikan

Rumah Berbahan Kayu Milik Mbah Muslimah (66) Dusun Karang, Desa Ujung Ujung, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Ludes Terbakar. Erna Yunus B/RMOLJawaTengah
Rumah Berbahan Kayu Milik Mbah Muslimah (66) Dusun Karang, Desa Ujung Ujung, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Ludes Terbakar. Erna Yunus B/RMOLJawaTengah

Ditinggal merebus air, rumah berbahan kayu milik Mbah Muslimah (66) Dusun Karang, Desa Ujung Ujung, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, ludes terbakar. 


Hingga Selasa (20/08) pagi ini, korban masih mengungsi di rumah kerabat. Nyaris tak ada barang yang dapat diselamatkan. Muslimah diperkirakan menderita kerugian puluhan juta rupiah.

Kapolres Semarang, AKBP Ike Yulianto W, disela kegiatan Rapat Koordinasi Lintas Sektoral (Rakor Linsek) pengamanan tahapan Pemilu Serentak 2024 bertempat di Hall The Wujil Hotel Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, membenarkan kejadian itu.

Ia mengatakan, saat kejadian pemilik rumah berhasil menyelamatkan diri dibantu anaknya yang tinggal bersebalahan dengan korban dalam peristiwa ini.

"Menurut laporan dari Kapolsek Pabelan, penyebab awal dari kebakaran adalah pemilik rumah menaruh kain yang digunakan untuk memegang panci di sebelah tungku yang masih menggunakan kayu bakar. Hingga api menyambar kain, hingga melahap habis rumah korban," ungkap Kapolres.

Lebih lanjut Kapolsek Pabelan, AKP Riyadi, menambahkan tetangga sebelah korbanlah yang mengetahui pertama kali adanya kobaran api dari bagian belakang atau dapur rumah korban Muslimah.

Menurut pengakuan korban dan putranya, sebelum kebakaran korban sempat memasak air panas yang akan digunakan untuk mandi.

"Setelah air panas dituangkan kedalam ember yang akan digunakan untuk mandi, kembali merebus air akan digunakan untuk mengisi termos air panas dan ditinggal mandi," terangnya.

Korban tidak menyadari, saat mandi meninggalkan kain serta tungku dengan kondisi api yang masih menyala. Diduga api membakar kain dan menjalar ke tumpukan kayu bakar yang berada di sebelah tungku.

Masih menurut Kapolsek, tetangga korban Budiyarti (51) yang letak jendelanya bersebelahan dengan dapur rumah korban melihat api sudah membakar bagian dapur rumah Muslimah.

"Saat saya dirumah melihat dari jendela samping ada kobaran api dari rumah mbah Muslimah, lalu saya beritahu anaknya yang berada di sebelah rumah mbah muslimah," timpal Budiyarti.

Dibantu Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) bersama unit mobil pemadam dari Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga, dibantu warga setempat mencoba memadamkan api, mengevakuasi korban serta barang-barang berharga.

Polres Semarang dan Polsek Pabelan menghimbau kepada warga untuk tidak meninggalkan kompor atau tungku dalam kondisi api masih menyala. Dan memastikan api benar-benat padam, sehingga kejadian serupa tidak terulang.