Rumah Warga Kebonagung Semarang Dibobol Maling Saat Rayakan Imlek

Rumah nomor 62 milik Tang Dyie Tyiong yang berada di Kampung Kebon Arum RT 5 RW 7, Kelurahan Kebonagung, Semarang Timur dibobol maling saat merayakan Tahun Baru Imlek pada Sabtu (21/1).


Akibat kejadian itu, pria berumur 74 tahun itu harus kehilangan emas 100 gram, kamera, lensa kamera dan uang tunai senilai Rp1.5 juta.

“Kalau total kerugiannya saya kurang tahu. Tapi berkisar sampai Rp50-100 jutaan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Senin (23/1).

Dirinya menjelaskan, kejadian ini bermula ketika dirinya pulang setelah membeli obat sekira pukul 11.30 WIB. Kemudian, karena ada undangan ibadah Imlek dari saudaranya di daerah Mlaten Trenggulun, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur, dirinya langsung bergegas meninggalkan kediamannya.

“Pas pulang dari beli obat itu masih aman saja. Terus saya langsung bergegas menghadiri undangan saudara untuk ibadah cuman gerbang tidak saya gembok,” terangnya.

Setelah selesai ibadah, kemudian dirinya bergegas pulang untuk beristirahat. Namun, saat tiba di tempat tinggalnya, dirinya mendapati pintu rumahnya dibobol dan isi rumahnya sudah diacak-acak oleh maling.

“Pintu rumah yang terkunci dijebol lalu kamar saya berantakan. Laci di rumah saya semuanya terbuka. Barang-barang berharga hilang. Disini saya tinggal seorang diri,” paparnya.

Di sisi lain, ia mengatakan dari rekaman CCTV di kampungnya, aksi pencurian ini dilakukan oleh enam orang yang mengendarai sepeda motor. Dari penuturan ketua RT, kejadian ini terjadi sebelum salat Dzuhur.

“Dapat info dari Pak RT, dari CCTV yang dilihat katanya ada enam sampai delapan orang. Malingnya cepat sekali gak sampai 10 menit,” jelasnya.

Saat ini dirinya sudah melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Ia berharap kasus ini segera terungkap dan barang berharganya bisa kembali lagi.

LItu kamera buat saya kerja, meskipun hasilnya gak seberapa tapi kan bisa buat nyambung hidup. Yang penting kamera saya bisa balik lagi,” tuturnya.

Sementara itu, salah satu warga, Kacung mengatakan, di kampungnya Jalan Brondongan RT 7 RW 3, Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Semarang yang tak jauh dari kediaman korban, sebelum kejadian melihat sejumlah orang yang mencurigakan mengendarai motor untuk membeli minum di warung dekat rumahnya.

Pada saat itu, ada dua kendaraan bermotor dengan masing-masing motor ditumpangi empat orang masuk ke kampungnya dengan gerak gerik yang aneh. Dua orang berada di warung sedangkan dua orang lainnya terlihat mengamati situasi. 

Setelah 10 menit berlalu, keempat orang itu pergi meninggalkan lokasi kejadian.

“Sebenarnya saya curiga sama orang-orang ini. Pertama dia cuman beli minum tapi kok lama banget ditambah helmnya gak dilepas. Mereka ini naik motor pake plat nomor D, di warung beli minum dua orang, yang dua orang lainnya terlihat mengawasi di perempatan sana,” katanya.

“Nah bener, pas saya pulang dapet kabar ada pencurian. Ini kalau dicocokin sama CCTV, orang-orangnya juga sama pakai motor CBR warna merah, satunya motor mio. Terus satunya lagi saya kurang tahu,” imbuhnya.