Nilai mata uang Indonesia anjlok di tengah wabah virus corona (covid-19).
- Harga LPG Non Subsidi Naik, LPG Subsidi 3 Kg Tetap
- 50 Koperasi Merah Putih Bakal Berdiri di Grobogan, Koperasi Bermasalah Bakal Dibubarkan
- Lampaui Prediksi, Angkasa Pura I Melayani 238 Ribu Penumpang
Baca Juga
Penurunan nilai mata uang kembali terjadi pada hari ini menyentuh angka Rp16 ribu per dolar AS, tepanya Rp16.052 per dolar AS pada pukul 10.32 WIB. Sebelumnya diberitakan, pada Selasa (17/3) rupiah sudah turun mencapai Rp15.000 dikutip dari Kantor Berita
Setelah tembus Rp 15.000 per dolar AS pada Selasa lalu (17/3). Hari ini, Kamis (19/3), rupiah tembus Rp 16.000 per dolar AS, tepatnya Rp 16.052 per dolar AS pada pukul 10.32 WIB. Angka tersebut adalah lebih rendah dari nilai tukar rupiah pada Juli 1998 atau ketika krisis moneter.
Sementara itu, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia terkoreksi sebesar 5,29 persen atau berada di angka 4.101. Saat ini, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia sudah mencapai 227 orang dengan 19 meninggal dunia dan 11 telah pulih.
- Sekretariat DPRD Kota Semarang "Mborong" ke Pasar Johar
- Bupati Cilacap Pantau Harga Sembako
- Allmed Medical Investasikan Ratusan Juta Dolar di Batang