Rusia akan memulai pengiriman sistem rudal S-400 ke Turki pada 2019, satu tahun lebih awal dari yang diumumkan sebelumnya.
- Diplomat Nigeria Sempat Memukul Petugas Imigrasi Indonesia
- Presiden Jokowi Bakal Hadiri Rangkaian KTT ASEAN-AS
- Hubungan Diplomatik Indonesia-Singapura Makin Erat
Baca Juga
Langkah itu dilakukan di tengah keretakan yang semakin meningkat antara Turki dan sekutu NATO-nya di Barat.
"Kontrak pada S-400 ke Turki sedang dilaksanakan dalam waktu yang disepakati," kata Alexander Mikheyev, kepala Rosoboronexport, eksportir senjata negara Rusia seperti dimuat Al Jazeera.
Tahun lalu, kepala eksekutif produsen S-400 Rostec mengatakan pengiriman sistem rudal akan dimulai pada 2020.
Rosoboronexport juga mengatakan akan beralih menggunakan mata uang lokal dalam transaksi dengan mitra dagang asing daripada menggunakan dolar Amerika Serikat.
Turki akan menjadi negara anggota NATO pertama yang memperoleh sistem rudal canggih darat-ke-Rusia dalam sebuah kesepakatan senilai 2,5 milyar dolar AS.
Sistem S-400, yang tidak kompatibel dengan sistem NATO, disebut-sebut mampu melakukan target udara dalam kisaran 400 km.
Para pejabat militer AS dan politisi telah menyatakan keprihatinan atas niat Turki untuk membeli sistem rudal Rusia.
Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir menjatuhkan sanksi terhadap Turki dalam upaya untuk mempengaruhi pembebasan seorang pendeta AS yang diduga terkait dengan komplotan kudeta militer China yang gagal tahun 2016.
- Es Krim Ben & Jerry's Berhenti Berjualan Di Tepi Barat Sebagai Penolakan Atas Pendudukan Israel
- 11 Juta Penduduk Wuhan China Lakukan Tes Massal Covid-19
- Haiti Diguncang Gempa