Saat 80 Ilmuwan se-Indonesia Bahas Manajemen Marketing di Semarang

Perubahan zaman beserta teknologi membuat individu harus beradaptasi, termasuk para peneliti dan ilmuwan di bidang manajemen.


Hal itulah yang terungkap dalam Seminar Nasional and Doctoral Recharging Indonesian Marketing Academy (Imarc) III.

"Bahwa marketin manajemen juga harus tanggap terhadap perubahan situasi yang terkait teknologi, hingga market. Sekarang ini eranya kolaborasi, dengan pesaing pun harus berkolaborasi," kata Ketua panitia dan Doctoral Recharging IMARC III, Murry Harmawan Saputra, di Hotel Pandanaran, Senin (22/4).

Ia menyatakan bukan zamannya lagi untuk saling mengkotakkan.

Hal itulah yang bakal dibahas di the 3rd National Conference on Enterpreneurial Marketing: Marketing and HRM Interfacing in Scientific Research.

Isu yang digarap saat ini adalah menjembatani antara isu bidang HRM dan manajemen pemasaran di bidang penelitian.

"Keduanya Harus bersinergi menciptakan value. Di sini kami akan membahas hasil-hasil riset di bidang manajemen marketing," jelasnya.

Murry berujar para peserta berjumlah 80 orang dari berbagai universitas seluruh indonesia.

Para peserta antara lain doktor, peneliti, ilmuwan, akademisi hingga penulis artikel di bidang manajemen marketing.

"Ini merupakan forum rutin tahunan untuk mendiskusikan isu-isu dan hasil penelitian terkini dalam bidang manajemen pemasaran dan human resources, membuka peluang riset dalam jurnal internasional bereputasi," jelasnya.

Tujuan lain seminar yang digelar program doktor ilmu ekonomi undip adalah membuka peluang jejaring atau networking antarakademisi dan peneliti.

Direktur utama Imarc, Prof Augusty Tae Ferdinand, MBA, D menambahkan tujuan acara adalah berbagi pengetahuan serta menginseminasi dan mendiseminasi ilmu pengetahuan.

Tujuan Imarc adalah diseminasi akademik. Kegiatan diarahkan bagaimana meningkatkan keandalan riset dari masing-masing anggota.

"Sehingga kita akan merasa berkontribusi bagi Indonesia," ujarnya.