Bermodalkan kemampuan menjahit, Sabariyah, warga Dukuh Sumur, Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman, akhirnya membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB). Nama KUB yang dibentuknya adalah Sumur Sejahtera.
- Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Pinjam Uang Muka untuk Beli Rumah
- SIG Berangkatkan 600 Peserta Mudik Bersama BUMN 2023 ke Jawa Tengah dan Jawa Timur
- Digitalisasi Pembayaran Jadi Strategi BI Dorong Pariwisata
Baca Juga
"Awalnya hanya saya yang bisa menjahit. Lalu saya ajarkan ke anggota lain hingga bisa membuat satu potong pakaian utuh," kata Sabariyah di kediamannya, Minggu (21/5).
Gayung bersambut, konsorsium pengelola PLTU Batang, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) pun memodali KUB Sumur Sejahtera pun diberi modal 10 mesin jahit. Sejak dibentuk pada 2016, kelompoknya bisa memproduksi 27 kodi pakaian siap jual tiap minggunya.
Saat ini anggota KUB yang aktif mencapai sembilan orang. Tiap anggota bisa mendapatkan Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu tiap minggunya.
Rinciannya, satu orang bisa menghasilkan 3 kodi atau 60 pakaian, berupa daster, baju hem, kemeja maupun lainnya. Seluruhnya hasil pesanan.
"Hasil jahitan tersebut merupakan pesanan, dan kita tinggal menjahit saja. Untuk bahan dan model dari pemesan, termasuk penjualannya," ujar Sabariyah.
Saat ini bantuan mesin jahit dari PT BPI sudah mencapai 19 unit. Bantuan dari CSR itu bisa memperlancar produksinya.
Tidak hanya itu, PT BPI juga membantu dalam mencarikan orderan pembuatan pakaian maupun tas dan juga souvernir. Bahkan saat ini untuk pemesan sendiri sudah merambah hingga luar kota.
- Semen Gresik Terima PWI Jateng Award sebagai Perusahaan Terbaik dalam Pemberdayaan UMKM
- Mobil Listik Citroën Siap Mengaspal di di Jawa Tengah
- Manfaatkan Relaksasi "Carbon Tax" untuk Miliki New Xpander