Sosoknya kerap disandingkan dengan Kegiatan-kegiatan sosial dan kemanusiaan, khususnya di Kota Salatiga.
- Dapur Umum dan IOF Salatiga Salurkan Bantuan untuk 2 Dusun di Getasan
- Rumah Keprabon, Sejarah Salatiga yang Tak Bisa Dilupakan
- Kacang dan Jagung Rebus Gratis, Sajian Minimalis Bikin Yege Steak Keboen Legendaris
Baca Juga
Bahkan namanya mencuat saat pandemi COVID-19 melanda tanah air, tahun 2020-2021. Ya, siapa lagi kalau bukan penggiat sosial Salatiga Peduli, Ahmad Budiharjo (71).
Pria gaek berkacamata yang kesehariannya beraktivitas di RT 04 RW 05 Kampung Canden, Kelurahan Kutowinangun Kidul, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga ini memang, 'pandai' membuat orang terkesima dengan segala topik yang dibicarakan.
Apalagi tentang kehidupan serta pengelolaan berbagai ramuan empon-empon.
Melalui sosok yang low profile ini juga, Calon Legislatif (Caleg) PKB Yogi Ardiako berguru.
Memiliki hobby yang sama berbuat sesuatu bagi masyarakat, khususnya berkegiatan sosial dan lingkungan, Yogi 'sowan' ke kediaman Ahmad Budiharjo, yang karib di siapa 'Prof'.
Budiharjo bukanlah seorang ilmuwan. Namun terhitung sejak 1983 telah menekuni pemanfaatan bakteri, baik untuk kesehatan (probiotik-red) menjadi aneka macam suplemen. Hingga orang-orang sekitar menyapa dia 'Prof'.
"Ketika berbuat baik itu sudah menjadi kewajiban kita. Namun terkadang, diam untuk tidak 'berkabar' atau memberitahu kepada khalayak ada tidak baiknya. Dan mensosialisasikan kepada umum juga perlu," kata Budiharjo, yang sedikit banyak mengenal sosok Yogi.
"Dia (Yogi Ardiako-ref) ini sosok pendiam. Tidak suka gembar gembor. Tapi terkadang diam saja juga tidak baik, perlu juga sesekali mensosialisasikan apa yang menjadi kegiatan dan kepedulian yang kita lakukan. Yogi diam tidak pernah 'ngomong', padahal suatu saat harus ngomong, saya ajarkan 'manajemen lambe'," seloroh Budiharjo.
'Manajemen lambe', yang dimaksud Budiharjo adalah ketika berbuat baik sudah menjadi sebuah kewajiban manusia namun terkadang perlu juga untuk menyampaikan kepada manusia lainnya sesuatu hal yang kita lakukan agar menjadi daya tiru positif kepada sesama manusia.
Dia berprinsip, menularkan hal yang positif dan mempublikasikan sesuatu yang baik akan menjadi 'positif vibes'. Tidak hanya bagi sesama manusia tapi juga kepada lingkungan.
Seperti yang dilakukan dia selama ini. Berkutat di ruangan samping rumahnya yang dikelilingi berbagai jenis tanaman memiliki aneka fungsi bagi kesehatan.
Seperti yang ia lakukan belum lama ini. Menelor sebuah ramuan obat herbal hasil fermentasi sejumlah tanaman obat.
Seperti terlihat saat melewati jalan samping menuju halaman belakang rumahnya. Berjejer puluhan tong air berukuran sekira 120 sampai 200 liter berisi ratusan liter cairan herbal hasil fermentasi sejumlah tanaman obat.
Bahkan dari tangan dinginnya, Budiharjo menemukan ramuan pengolah daun kelor menjadi suplemen pencegah stunting.
Belakangan, dia memproduksi olahan berbahan utama daun kelor kemudian dicampur dengan madu serta air berkandungan PH tinggi menjadi nutrisi untuk mencegah stunting.
"Kita tahu selama ini tanaman daun kelor memiliki beragam manfaat. Salah satunya mencegah bahkan mengobati stunting. Hingga akhirnya saya mencoba mengolah berbentuk cair atau tetes agar mudah dikonsumsi," terangnya saat disambangi Tim Yogi.
Budi bercerita, sekira tahun 2020 dia mulai melakukan serangkaian ujicoba.
Awalnya, terpikir untuk mengolah daun kelor menjadi benda cair karena prihatin tingginya kasus stunting di Indonesia yang menempati urutan kelima di dunia.
Sebelumnya, ia memang telah mengolah aneka macam tanaman herbal seperti angkung, kunyit hitam, parijoto, dan lainnya menjadi cairan probiotik.
Alhasil, dari bukti empiris kepada anak-anak penderita (stunting-red) yang kami berikan cairan itu progresnya bagus.
Temuan demi temuan inilah menjadikan sosok Budiharjo di kenal di Kota Salatiga, khususnya. Bahkan, dari juga yang mencetuskan ide Komunitas Salatiga Peduli.
Mulai dari beebagi dengan 'menyebarkan' sayur mayur gratis atau kebutuhan pakai pantas pakai, hingga makanan gratis di kawasan Perempatan Jetis, Salatiga.
"Kegiatan 'Prof' ini sejalan dengan saya yang juga gemar melakukan kegiatan-kegiatan sosial serta lingkungan. Dengan sowan ini diharapkan kedepan akan ada kolaborasi positif atas dasar pengembangan Sumber Daya Alam (SDM) dan Manusianya," terang Yogi.
Yogi juga berkesempatan menyerahkan satu kaos dengan gambar bergandengan tangan sebagai simbol Sinergitas.
- Manfaatkanlah! Pemerintah Jateng Hapus Denda Pajak Kendaraan Dan Gratiskan Denda
- Rama-Yuni Daftar Ke KPU Salatiga Dihantar Dewan Syuro dan Mustasyar
- Resmi! Partai Demokrat Dukung Pasangan Fauzi Fallas - Ahmad Ridwan di Pilbup Batang 2024