Salah Satu Karyawan BPK Korban Lion Air Asal Banyumas

Yoga Perdana  (33), warga Desa Karangsari, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, menjadi salah satu korban pesawat pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi. Yoga bekerja sebagai karyawan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pangkal Pinang.


Yoga tercatat sebagai penumpang Lion Air dengan nomor manives  penumpang 113 dan tempat duduk 7A. Selama ini Yoga tinggal di Jakarta bersama anak dan istrinya. Dan sudah lima tahun terakhir, Yoga bekerja di BPK Pangkal Pinang. Ia sering naik pesawat Jakarta-Pangkal Pinang untuk menengok keluarganya.

ʺPesawat dari Jakarta ke Pangkal Pinang biasanya hanya sekitar satu jam, tetapi sampai pukul 07.30 WIB, Yoga belum juga memberikan kabar ke istrinya. Menantu saya kemudian telepon ke HP Yoga, tetapi tidak bisa dihubungi, waktu itu belum muncul berita pesawat Lion Air jatuh,ʺ ujar ayah kandung Yoga, Suhairi Samsudin.

Suhairi Samsudin mengungkapkan, keluarga sama sekali tidak menyangka anaknya menjadi salah satu korban Lion Air. Ia mendapat kabar pertama kali dari istri Yoga, yang mengatakan Yoga merupakan salah satu penumpang pesawat yang jatuh dan hingga kini tidak ada kabar.

ʺMenantu saya menelpon istri saya, mengabarkan kalau anak saya, Yoga naik Lion Air yang jatuh. Saya masih belum percaya, kemudian melihat berita di televisi, ternyata benar nama anak saya masuk dalam daftar penumpang yang hingga kini belum ditemukan,ʺ tutur Suhairi.

Suhairi menambahkan, Yoga terakhir pulang ke Banyumas seminggu lalu. Ketika itu, Yoga baru selesai mengikuti pelatihan di Yogyakarta dan pulanggnya mampir ke Banyumas untuk menemui kedua orang tua dan adiknya. Setelah itu, Yoga kembali ke Jakarta.