Hujan deras yang melandaKota Semarang pada bulan Februari lalu membuat sejumlah wilayah di Kota Semarang tergenang air. Bahkan kawasan Tanah Mas yang sudah dilakukan perbaikan tanggul pun kembali terkena imbas hujan.
- Berkat Ganjar, Warga Rajek Grobogan Tak Perlu Beli Elpiji Subsidi, Masak Pakai Gas Rawa Sejak 2017
- DIPA Polres Semarang Tahun 2023 Naik 4.45 Persen
- Salatiga Siapkan Anggaran Rp65,75 M Bangun Taman Wisata Religi
Baca Juga
Hujan deras yang melandaKota Semarang pada bulan Februari lalu membuat sejumlah wilayah di Kota Semarang tergenang air. Bahkan kawasan Tanah Mas yang sudah dilakukan perbaikan tanggul pun kembali terkena imbas hujan.
Hal ini juga cukup mengejutkan Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin yang langsung meninjau rumah pompa Kali Semarang, untuk mengetahui penyebab genangan yang menimpa kawasan Tanah Mas.
"Saya cukup kaget kenapa terjadi banjir lagi di Tanah Mas, kalau yang pertama karena ada tanggul yang jebol, tapi sudah ditangani kenapa masih banjir lagi. Setelah diteliti lagi ternyata sampah masyarakat menutupi saluran dan hal ini yang menyebabkan banjir," jelas Iswar usai meninjau pompa Kali Semarang, Rabu (3/3).
Menurut Iswar, sampah dari masyarakat yang dibuang secara sembarangan sehingga bermuara ke sungai membuattersumbatnya saluran air dan membuat pompa tidak bisa maksimal bekerja.
"Ini ada kasur yang menutup saluran, sehingga air tidak bisa mengalir dan pompa tidak bisa maksimal, pompa jadi panas. Pemkot meminta kerjasama dengan masyarakat, mari kita galang bersama-sama hidup sehat dan bersih, janganlah lagi buang sampah sembarangan, karena akibatnya bisa fatal seperti ini," imbaunya.
Iswar meminta masyarakat yang memang ingin membuang sampah dengan volume besar dan tidak bisa membuangnya sendiri bisa langsung menghubungi Dinas Lingkungan Hidup untuk bisa mengangkut sampah nyadan langsung dibuang ke Tempat PembuanganSampah.
"Kalau memang mau buang kasur panggil DLH biar diambil dan buang langsung ke TPS dan jangan dibuang ke sungai, jadi sampah yang besar kalau tidak sanggup buang ya tinggal telepon DLH. Kita tahunya Tanah Mas sudah tidak pernah banjir karena pompa di Kali Semarang sudah cukup, tapi kemarin banjir karena sampah," tambahnya.
Bicara tentang evaluasi banjir yang ada di Kota Semarang, Iswar menyebut penanganan banjir masih sangat membutuhkan anggaran yang cukup besar. Karena permasalahan banjir tidak bisa hanya satukali penanganan dan membutuhkankerjasama dari berbagai pihak.
"Evaluasinya kita masih butuh anggaran yang sangat besar, karena beberapa kali dikatakan persoalan banjir di Kota Semarang belum selesai, kita belum kerja di daerah hulu, karena daerah hulu perubahan fungsi lahan masih terjadi besar-besaran, masyarakat jangan membangun rumah di bantaran sungai, jangan simpan sampah di bantaran, jadi perlu sinkronisasi," ungkap Iswar.
"Pompa itu kerja kan di hitung kapasitasnya pada tahun yang bersangkutan, nah jika ada perubahan perilaku perubahan lingkungan itu jumlah air yang masuk ke sungai itu semakin besar dan pompa nya tidak cukup, jadi ini yang harus dipahami sehingga hulu hingga hilir harus bekerja bersama," pungkasnya.
- Gempur Premanisme, Operasi Pekat Kewilayahan Digelar Serentak Di Blora
- Wali Kota Salatiga Berangkatkan Komunitas 1001 Pendaki Tanam Pohon
- Gantikan AKBP Yovan, Kini AKBP Eko Sunaryo Pimpin Kapolres Pemalang