Salatiga Siapkan Anggaran Rp65,75 M Bangun Taman Wisata Religi

Pemkot Salatiga menyiapkan anggaran Rp65.75 milyar membangun Taman Wisata Religi di Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo, Salatiga.


Pembangunan diawali dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Wali Kota Salatiga Yuliyanto bersama Forkopinda serta tokoh agama, Senin (15/11). 

Kabid Cipta Karya DPUPR Kota Salatiga Nurgianto, ST, MT mengatakan pembangunan Taman Wisata Religi akan semakin mewujudkan eksistensi Kota Salatiga sebagai Kota Tertoleran di Indonesia. 

"Sekaligus menjadi wahana kajian-kajian agama di Indonesia, Asia, bahkan internasional," kata Nurgianto, ST, MT. 

Sementara, Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, SE, MM, sangat menyambut baik pembangunan Taman Wisata Religi yang akan semakin mengukuhkan Kota Salatiga sebagai Kota Tertoleran.  

Di atas lahan seluas 3,5 hektar di Kelurahan Bugel Kecamatan Sidorejo, akan dibangun enam tempat ibadah dengan kapasitas masing-masing untuk 100 orang, perpustakaan, ruang pertemuan, penginapan, kantor pengelola, area toko dan kantin, taman bermain, plasa, ruang terbuka hijau, lavatori umum, ruang generator set, pintu gerbang, serta area parkir.

"Perlu saya sampaikan pula jika masterplan pembangunan Taman Wisata Religi ini telah disusun sejak Tahun 2019. Dilanjutkan dengan penyusunan Detail Engineering Design di Tahun 2020, dan pembangunan tahap I yakni penataan lahan di Tahun 2022," jelas Yuliyanto dalam kegiatan Peletakan Batu Pertama Taman Wisata Religi Salatiga di Kelurahan Bugel, Senin (15/11).

Selanjutnya Wali Kota memerintahkan kepada perangkat daerah terkait untuk dapat melaksanakan dengan sungguh-sungguh, bertanggung jawab, dan penuh amanah. 

"Saya yakin, dengan adanya keterlibatan dan sinergi yang erat antar unsur hexa helix tersebut, cita-cita kita bersama untuk menyelesaikan Taman Wisata Religi akan terselenggara secara optimal dan memicu multiplier effect di berbagai aspek," tegas Yuliyanto.

Kota Salatiga sebagai Indonesia Mini telah menjadi rumah yang toleran bagi keberagaman, sehingga meraih predikat sebagai Kota Tertoleran se-Indonesia.

Ia melihat, iklim kondusif dalam kehidupan beragama di Kota Salatiga telah berjalan harmonis, karena adanya kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak. 

"Mulai dari pemerintah selaku pemangku kebijakan, Forkopimda, organisasi keagamaan terutama Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Salatiga, dan lain sebagainya," imbuhnya.