Pemandangan puluhan anak muda berlatih Mixed Martial Art (MMA) di halaman Kecamatan Ngaliyan menjadi hal biasa selama tiga tahun terakhir.
- Jalan Sehat KORPRI, Momen Pegawai Olahraga Bersama Masyarakat
- Pawai Obor APG 2022 Digelar Bersamaan CFD Solo
- Menpora Lepas Kontingen ASEAN Para Games Phnom Pneh Kamboja 2023 di Solo
Baca Juga
"Daripada berkelahi di jalan, mending anak-anak (jalanan) dibikinkan sasana dan menjadi atlet yang berprestasi," cerita Ketua Lindu Aji Ngaliyan, Herwinsyah, Senin (28/1) malam.
Singa merupakan sasana bela diri pertama yang dimiliki organisasi masyarakat (Ormas) Lindu Aji Ngaliyan.
Awal berdiri pada 15 Februari 2015 dan hanya diikuti 10 orang, kini Sasana Singa milik LA Ngaliyan bisa menghasilkan atlet tingka nasional.
Jumlah atlet pun lebih dari 50 orang. Salah satu atletnya pernah tampil di kejuaraan MMA di TV ONe.
"Belum setahun kami berdiri, atlet kami bisa meraih perunggu di Kejurnas Wushu di Unnes. Lalu kami juga pernah menyabet lima emas di kejurnas di Magelang," tambah Wakil ketua LA Ngaliyan, Hendra Leimena.
Ia berkisah, awal berdiri pihaknya meminjam aula SMP Negeri 16 Semarang untuk berlatih.
Seiring berjalannya waktu, pihaknya pindah ke halaman kantor kecamatan Ngaliyan.
"Kami ingin latihan terbuka agar tiap warga bisa melihat dan siapa tahu tertarik bergabung denga kami," kata Ketua Sasana Singa, Iwan Tape.
Pihaknya sama sekali tidak memungut biaya. Baginya, sasana hanya satu dari caranya membantu kota Semarang menghasilkan atlet berprestasi.
"Gratis, mau coba dulu juga tidak apa-apa. Tidak hanya laki-laki lho, perempuan juga banyak yang gabung," katanya.
- 5 Pengemudi Ojol Prasejahtera Peroleh Motor Listrik di PLN Electric Run 2024
- Gunakan Pemain ‘Siluman’ di Sukun U23 League, Persigala Dihukum Komdis Askab PSSI Kudus
- Kepala BNNP Jateng Tutup Turnamen Futsal Antar Ponpes Se-Kota Semarang