Satpol PP Kawal Perpindahan Pedagang Bumbon ke Pasar Kanjengan

Satpol PP Kota Semarang mengawal perpindahan para pedagang bumbon yang masih tertinggal di bekas relokasi MAJT, Jumat (19/8) dini hari.


Perpindahan sengaja dilakukan pada dini hari agar tidak mengganggu aktivitas perdagangan di area Pasar Johar. Perpindahan para pedagang dipimpin langsung oleh Kasatpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto.

Fajar mengatakan sekitar 200 an pedagang bumbon akan kembali ke Pasar Johar. Perpindahan tersebut memang tidak serentak, pada Jumat dini hari terlihat ada sekitar 10 pedagang yang tengah membongkar barang dagangan dari truk dan dipindahkan ke kios masing-masing.

Sementara di dalam pasar terpantau ada sekitar 40 kios yang telah diisi bumbon namun tidak ada pedagangnya. Barang dagangan tersebut seperti cabai, bawang, jahe dan lain lain. 

Fajar menegaskan kepada para pedagang untuk segera pindah. Pasalnya jika pedagang tidak segera pindah maka pemerintah akan mencabut izin dagangnya.

"Segeralah tempati pasar ini. Ratusan miliar dana dikucurkan untuk renovasi pasar. Kalau tidak segera ditempati, izin registrasi penggunaan kios akan saya usulkan ke Dinas Perdagangan untuk dicabut," ungkap Fajar.

Sekretaris Persatuan Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Johar, Hanafi menyampaikan, berdasar kesepakatan bersama memang para pedagang akan pindah dari bekas relokasi MAJT ke Pasar Kanjenga mulai 18 Agustus 2022. 

"Hari ini kita pindahan. Kemudian dalam waktu dekat, kita akan ada slametan untuk kelancaran rejeki," ucap Hanafi.

Kesepakatan tersebut memang dibuat oleh pedagang agar pedagang bisa kembali bersatu dan menempati pasar yang telah dibangunkan oleh pemerintah. Hal ini juga tak lepas dari keinginan pedagang untuk bisa mengembalikan kejayaan Psar Johar seperti dulu sebelum musibah kebakaran melanda.

"Pasca diresmikan pasar ini terkesan stagnan, maka kita sepakat pindah agar ramai," bebernya.

Perpindahan tersebut juga tak lepas dari upaya Pemerintah Kota Semarang yang terus berupaya agar pedagang mau segera pindah dan menempati Pasar yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2021 lalu.

"ini kan sudah dibangun ya harus ditempati. Kita kalau bertahan di MAJT pun tidak baik, kesannya nanti ada dualisme pasar. Ini tidak bagus kalau ada dualisme," jelasnya.

Hanafi juga menyebutkan bahwa Pasar Johar yang sekarang sudah jauh lebih bagus bangunan fisiknya dan tidak kumuh lagi. Hal ini diharapkan bisa menarik para pembeli untuk terus berbelanja di Pasar Johar.

"Insfrastruktur disini bagus ya. Sangat layak dan lengkap," pungkasnya.