Satu Dekade Kepergian Kim Jong Il

Satu dekade telah berlalu sejak Kim Jong Il meninggal dunia pada 17 Desember 2011. Kepergiannya membuat Desember menjadi bulan yang tak terlupakan bagi Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK).


Sepuluh tahun lalu, memasuki bulan Desember yang dingin, tidak ada hal yang berbeda bagi Ketua Komisi Pertahanan Nasional Korea Utara tersebut, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.

Seperti bulan-bulan sebelumnya, setiap Minggu pertama, ia mengunjungi Taman Pemuda Kaeson di ibukota Pyongyang. Ketika itu, cuacanya luar biasa dingin. Namun Kim Jong Il tetap menjelajahi setiap celah di taman tersebut. 

Ketika seorang pegawai taman bertanya mengapa dia datang pada hari yang begitu dingin, bukan pada hari yang cerah, Kim Jong Il berkata bahwa dia telah melakukannya, sehingga orang-orang dapat datang pada hari yang cerah.

Kesehatan Memburuk

Meski kesehatan Kim Jong Il mulai memburuk, ia dapat mengunjungi lebih dari 100 tempat, memimpin pembnagunan negaranya.

Suatu hari ia mengunjungi Kompleks Vinalon 8 Februari, Kompleks Mesin Ryongsong, Pabrik Pakaian Rajut Hamhung, Pabrik Sepatu Kulit Hungnam dan beberapa unit lainnya di Provinsi Hamgyong Selatan.

Ketika itu, Kim Jong Il sudah menderita penyakit parah karena kelelahan mental dan fisik, bahkan pada masa-masa terburuknya dia hampir tidak bisa berdiri.

Sadar sepenuhnya akan kondisi kesehatannya yang serius, dokter memintanya untuk menunda jadwal kunjungan Kim Jong Il dan memintanya beristirahat.

Tapi Kim Jong Il berkata, "Maaf, tapi saya tidak bisa mengikuti saran Anda. Saya lebih suka meminta Anda untuk mengikuti saran saya."

Kim Jong Il memang dikenal berkemauan keras ketika mengabdikan segalanya untuk membangun negara yang makmur dan membawa kebahagiaan bagi rakyat.

Pada tanggal 15 Desember, dua hari sebelum kematiannya, ia melihat-lihat Pusat Informasi Musik Hana dan Supermarket Area Kwangbok untuk waktu yang lama.

Keesokan harinya dia mempelajari makalah tentang peningkatan standar hidup masyarakat di kantornya sampai larut malam, dan pergi untuk bimbingan di tempat.

Kemudian di kereta pada 17 Desember 2011, ia mengembuskan napas terakhirnya.