Di saat peperangan dan perpecahan di dunia masih banyak, secara mengejutkan tanda-tanda perdamaian justru datang dari Semenanjung Korea.
- Turun Menjadi PPKM Level 2, Ketua DPRD Apresiasi Kinerja Pemkot Semarang
- Pemkot Ajukan Tiga Raperda untuk Dibahas DPRD Kota Semarang
- Sebelum Nyoblos, Jekek Sempatkan Menyapa Para Tetangga
Baca Juga
Begitu kata Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kicauannya di akun Twitter @SBYudhoyono sesaat lalu, Senin (2/4).
"Setelah 'bersatu' dalam olimpiade musim dingin di Pyongchang, baru-baru ini Kim Jong Un menonton konser K-Pop Korsel di Pyongyang," jelasnya seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL
SBY kemudian menjelaskan bahwa bangsa Korea terpecah dan bermusuhan karena peperangan atau hard power. Dia berharap, olahraga dan musik yang merupakan elemen soft power bisa membuat dua Korea berdamai
"Dunia, juga bangsa, akan rukun dan damai, jika tidak gemar dan mudah menggunakan kekerasan, permusuhan dan ‘hard power’," tukasnya.
Dia berharap perpecahan di korea tidak terjadi di tanah air. Untuk itu, dia mengimbau agar pada Pemilu 2019 mendatang tidak ada pihak-pihak yang menggunakan hard power. Hard power yang dimaksud adalah politik uang, kekuasaan, sentimen agama dan etnis.
"Semoga Pemilu 2019, siapapun tak gemar dan mudah gunakan "hard power" (uang, kekuasaan, sentimen agama & etnis) yang lampaui batasnya," tutup SBY.
- Sekar Tanjung Secara Aklamasi Terpilih Sebagai Ketua Golkar Solo
- Calon Walikota Teguh Prakosa Berdiskusi dengan Tokoh Islam di Kota Solo
- Andil Nyata Guru dalam Membentuk Kepribadian Serta Integritas Bangsa ANTIKORUPSI