Sebaran Covid-19 Turun, Semarang Sisakan Satu Rumah Isolasi Khusus OTG

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Semarang setiap harinya mengalami penurunan. Dari data siagacorona.semarangkota.go.id kasus terkonfirmasi pada hari ini adalah 207 orang dari dalam kota Semarang dan 83 orang dari luar kota Semarang yang saat ini di rawat di rumah sakit.


Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Semarang setiap harinya mengalami penurunan. Dari data siagacorona.semarangkota.go.id kasus terkonfirmasi pada hari ini adalah 207 orang dari dalam kota Semarang dan 83 orang dari luar kota Semarang yang saat ini di rawat di rumah sakit.

Sedangkan bagi mereka yang tidak mengalami gejala (OTG), menjalani isolasi di rumah Dinas Wali Kota yang berada di Manyaran.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyampaikan dalam satu tahun terakhir semenjak rumah dinasnya dijadikan rumah isolasi bagi pasien covid tanpa gejala, kondisi tenaga kesehatan (nakes) nya masih terlihat sangat semangat menghadapi pandemi.

Hendi menuturkan, kondisi rumah dinas saat ini tidak seramai saat awal hingga pertengahan pandemi. Dari kapasitas 200 an pasien, saat ini yang menempati rumah dinas hanya sekitar 50 pasien.

"Kondisi rumah dinas nakes nya masih tetap semangat nakesnya, dan jumlah penderita semakin turun, kapasitas disitu didalam 110, tenda 100 tapi yang terpakai sekitar 50," jelas Hendi, Kamis (8/4).

Dari Data Dinas Kesehatan Kota Semarang, dalam satu tahun sudah ada 9.773 orang yang dirawat di rumah dinas walikota. Untuk prosentasenya 98% pasien sembuh, 1,5% pasien dirujuk kerumah sakit dan 0,5% pasien meminta pulang meski belum dinyatakan sembuh.

Selain rumah dinas wali kota, sebelumnya kota Semarang memiliki beberapa rumah isolasi OTG seperti di ISlamic Centre dan Badan Diklat. Namun kedua tempat isolasi tersebut sudah dinyatakan ditutup sejak beberapa waktu lalu.

"Ruang isolasi ada di rumah sakit di Semarang, yang diluar rumah sakit hanya tinggal di Rumdin. Diklat dan islamic center sudah ditutup," terangnya.

Hendi juga mendorong, Dinas kesehatan Kota Semarang untuk terus gencar mensosialisasikan tentang pentingnya protokol kesehatan meski sudah tervaksin. Karena Protokol kesehatan menjadi kunci utama, masyarakat bisa terhindar dari paparan Covid-19.

"Dalam sebulan ini angkanya sudah kecil 200-300an, saya dorong DKK untuk memantau protokol kesehatan. supaya selama ramadhan nanti angkanya jadi 100 an." pungkasnya.