Selamat Jalan, Mas Haryono KO

Catatan Kecil Untuk Seorang Sahabat Jurnalis Yang Baik Hati
Haryono KO. Istimewa
Haryono KO. Istimewa

Sampeyan bukan hanya senior wartawan yang andal, tapi juga sahabat yang hangat dan sederhana.

Saya masih ingat betul, bagaimana wajahmu langsung berbinar setiap kali saya menyodorkan sebungkus Gudang Garam Sri Wedari - rokok khas kesukaanmu yang tak pernah kau minta, tapi diam-diam selalu kutitipkan sebagai bentuk atensi dan rasa hormat.

"Nih, rokok kesukaanmu, Om KO," kataku suatu hari.

"Terima kasih, Dik Dadik... masih inget kesukaanku," jawabmu dengan senyum khas yang tak tergantikan.

Mas KO,

Persahabatan kita bukan hanya sesama profesi yang kadang panas oleh perdebatan ide. Tapi tentang saling mengerti dalam diam, tentang perhatian-perhatian kecil yang tak perlu diumbar.

Kini sampeyan sudah berpindah liputan ke alam yang lain. Tapi saya yakin, sampeyan tetap rajin liputan juga di sana - mencatat keheningan surga, atau mungkin masih setia mewawancarai para malaikat dengan cara sampeyan yang khas.

Selamat jalan, Mas KO

Liputan eksklusifmu di alam sana pasti lebih damai.

Kami di sini akan selalu mengenangmu sebagai sahabat yang baik, wartawan yang tulus, dan manusia yang hangat.