- Rais Abin: Jenderal Yang Mengawal Damai Dari Padang Sinai
- Rontoknya Empat Rafale India: Urgensi Strategis Indonesia Dalam Pertahanan Udara
- Ngeri-Ngeri Sedap Di Tengah Gurun: Napas Panjang Di Ladang Ranjau
Baca Juga
Dalam menjalankan pemerintahan apalagi menyangkut kebijakan di Kementerian, tentunya seorang Menteri harus dapat menerima masukan dari banyak orang. Apalagi selama ini, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi jarang terlibat dalam diskusi umum membangun transportasi Indonesia.
Menteri Perhubungan jangan alergi dengan wartawan dan sulit ditemui. Walau untuk sementara bisa didelegasikan melalui juru bicara. Namun, tidak seperti sekarang, selalu menghindar dengan wartawan. Menteri sebagai pejabat publik, hendaknya bisa terbuka dengan media setiap saat.
Terlebih, sekarang sedang marak terjadi kecelakaan lalu lintas. Masyarakat ingin tahu sejauh mana program keselamatan yang sedang dan akan dikerjakan Kementerian Perhubungan.
Tidak hanya dengan wartawan, namun dengan pemerhati (pengamat), akademisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) juga harus bisa bersinergi. Riset-riset yang dihasilkan dan dilakukan oleh Perguruan Tinggi yang dapat diadopsi oleh Kementerian Perhubungan. Juga masukan-masukan berdasar pengalaman di lapangan dari para pemerhati transportasi dan LSM yang sering terlibat dalam kebijakan transportasi.
Presiden hendaknya menegur para Menterinya yang tidak mau menerima masukan dari pihak luar. Memimpin negeri ini tidak bisa sendirian. Dengarlah masukan dari pemerhati, akademisi, asosiasi, komnunitas, dan LSM.
*) S. Ipung Purnomo, Anggota Majelis Etik Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)
- Gubernur Luthfi Wanti-Wanti Pembangunan Tak Boleh Asal Sembarangan
- Komnas Perlindungan Anak Menyayangkan Tawuran Di Pati, Harus Kolaborasi Multisektor
- Seni Tari Geol Tegal Gaya Baru Kembali Pentas Di APEKSI