Semar Dan Batara Guru Di Kamar Hotel Pringgosari Favorit Bung Karno

Dua tokoh besar jagad pewayangan, Semar dan Batara Guru, menampakkan diri di Kamar Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, ketika


com datang ke Hotel Pringgosari, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Dua wayang kulit yang saat ini masih terpajang merupakan warisan dari Pak Karno. Sebelumnya, banyak lukisan dan beberapa wayang lainnya di kamar Hotel Pringgosari seluas 5x5 meter tersebut.

Pengelola Hotel Pringgosari, Joko Susilo, mengatakan hotel yang bisa dibilang saksi selera premium presiden Soekarno. Lokasi hotel yang berada pada ketinggian di atas 1.100 mdpl itu merupakan pilihan menarik bagi selera berkelas Presiden Soekarno.

Joko mengaku dulu ayahnya bekerja pada Presiden Soekarno mengurus rumah yang saat ini disulap menjadi Hotel Pringgosari.

"Dulu, ini wisma, asetnya negara. Pak Karno sering singgah di sini. Dulu banyak ornamen di kamar ini, mulai dari lukisan hingga wayang. Yang tersisa sekarang dua wayang itu, Semar dan Batara Guru," kata Joko, Sabtu (14/3).

Menurut Joko, kamar itu sudah dibuka untuk umum. Siapa pun bisa merasakan sensasi tempat istirahat favorit Soekarno. Disediakan juga 13 kamar lain yang siap menampung tamu rombongan.

"Kamar mandinya terbilang luas. Bahkan bisa dibilang mewah pada saat itu. Seperti kamar mandi hotel berbintang. Di sebelah pintu kamar mandi, ada satu pintu lagi. Di balik pintu tersebut, merupakan ruang kerja Soekarno. Di sebelahnya lagi ada pintu menuju ke luar. Ada teras dengan kursi dan meja. Pemandangannya langsung menuju hutan pinus,"terangnya.

Joko menuturkan, Pringgosari berubah dari wisma menjadi hotel, ketika pengelolaannya diserahkan ke pemerintah daerah, 2003 silam. Saat ini, Hotel Pringgosari berada di bawah naungan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng.

Dengan luas lahan 8.400 meter persegi, hotel ini menyediakan 14 kamar dengan 3 tipe. Bagi tamu yang ingin meninap di sini, dipatok Rp 225 ribu per malam saat weekday. Sementara saat weekend, Rp 250 ribu dan specialday Rp 300 ribu.

"Kalau mau transit juga bisa, karena sudah ada Perda Transit yang keluar tahun 2016," ucapnya.

Djoko menjelaskan, rata-rata okupansi hanya berkisar antara 15-17 persen. Kebanyakan dari pemerintahan. "Pak Ganjar (Gubernur Jateng, Red) juga masih sering ke sini," imbuhnya.