Tim Forensik Polda Jawa Tengah mengambil sembilan sampel jaringan di tubuh korban setelah 25 hari korban disemayamkan. Hal ini guna memastikan penyebab kematian bocah 12 tahun asal Dusun Pondok Desa Karangrejo Kecamatan/Kabupaten Grobogan Sherly Margareta.
- KPK Temukan Bukti Dugaan Irwandi Yusuf Bermain Proyek
- Pemkot Semarang: Karaoke Zeus Tertib Bayar Pajak
- Dalih Jual Minyak Goreng Murah, Raup Rp600 Buat Beli Mobil dan Renovasi Rumah
Baca Juga
Sampel termasuk organ dalam yang diambil akan diperiksa di laboratorium Polda Jateng guna memastikan kondisi fisik sebelum korban meninggal.
Ketua Tim Forensik Polda Jateng Kombes Dr dr Sumi Hastri Purwanti mengatakan saat ini pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban namun dari hasil penyelidikan dan interogasi Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) dan Kasatreskrim tahu arah pemeriksaan saksi-saksi.
"Sembilan sample yang diambil dari kepala, tangan, kaki, organ-organ dalam termasuk dari kemaluan korban, untuk hasil dapat dipastikan usai pemeriksaan laboratorium, karena kondisi mayat mulai tahap pembusukan," ujar Hastri (17/1).
Dalam kegiatan pembongkaran mayat Sherly Margareta, terlihat ayah korban juga ikut menghadiri bersama kerabat dan keluarga, namun selang sesaat ayah korban meninggalkan lokasi pemakaman.
Hastri berpesan pada masyarakat, untuk laporan kasus terkait penganiayaan organ tubuh sebaiknya pelaporan dilakukan lebih cepat agar penyelidikan segera dapat dilakukan.
- Polres Wonosobo Giatkan Patroli Malam Tekan Aksi Balap Liar
- Kejanggalan Penyebab Kematian Perempuan Berseragam Pramuka di Pemalang
- Tujuh Tahanan Dipindahkan dari Polres ke Rutan Kebumen