Sempat Ada Pembenahan Warna dan Bentuk Wajah, Patung Penari Bakal Diresmikan Tahun Ini

Patung Penari di Taman Kaliwiru memang sudah jadi namun sempat dilakukan pembenahan terutama pada bagian wajah dan pewarnaan.


Pasalnya, banyak masukan dari masyarakat kalau patung penari setinggi sembilan meter ini terlihat menyeramkan terlebih saat malam hari.

Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, Murni Ediati mengatakan sempat ada masukan dari masyarakat yang merasa takut melihat patung yang berdiri di persimpangan traffic light Kaliwiru ini. 

Menurut masyarakat wajah patung penari dan pewarnaan dari patung tersebut terkesan menyeramkan.

Untuk itu pihaknya melakukan pembenahan untuk bagian wajah dan pewarnaan patung. Apalagi patung ini memang didesain bisa berputar sehingga bisa berubah arah.

"Masukan masyarakat pasti direspons. Kami kan bangun juga buat masyarakat. Ya, kemarin sudah ada pembenahan terkait wajah dan pewarnaan, kami 'support'. Cuma, kalau bentuk sudah enggak bisa," kata perempuan yang akrab disapa Pipie, saat ditemui dikantornya, Kamis (25/5).

Terkait dengan bentuk, memang pihak Disperkim tidak bisa mengutak-atiknya karena sudah dipatenkan oleh senimannya yakni Bintang Anggoro Putro.

Hal ini yang membuat patung penari tidak bisa diubah bentuknya, namun untuk raut wajah dan pewarnaan masih bisa disesuaikan.

“Di miniatur patungnya memang tidak menampilkan wajah. Saya tanya Pak Bintang, penciptanya. Wajahnya sembarang siapa aja. Ya, kami tetap ajak ngomong karena itu pembuatnya. Jadi, lebih ke pewarnaan sama tekstur aja," tuturnya.

Pipie menjelaskan terkait dengan pergerakan patung, ia membenarkan bahwa patung tersebut bisa berputar karena dipasang mesin yang dilengkapi sensor timer.

Sehingga nantinya akan berputar secara otomatis sesuai dengan pengaturan waktu yang telah diatur.

"Kemarin ada juga yang nanya, patungnya kok menghadap sana, terus kok ke sini. Ya, kan memang muter patungnya. Itu pakai sensor timer. Nanti, kami tambahi sorot lampu juga biar tidak gelap," bebernya.

Terkait dengan progres, lanjut Pipie, saat ini sebenarnya patung tersebut sudah jadi, hanya tinggal melakukan proses finishing sedikit guna menyesuaikan masukan dari masyarakat.

“Sudah jadi patungnya, hanya tinggal finishing. Rencana peresmian tahun ini oleh Bu Walikota,” ucapnya.

Pembangunan patung penari ini juga memiliki alasan tersendiri. Pipie mengatakan, patung ini sengaja dibangun untuk mengabadikan budaya yang dimiliki masyarakat Kota Semarang, yakni Gambang dan Penari Semarang.

"Sementara ini mungkin masyarakat, netizen, belum ngerti sebenarnya pemkot bangun ini kenapa sih?. Ya untuk melestarikan budaya,” ujar Pipie.

Pemkot Semarang sengaja membangun patung ini sebagai ikon untuk mengabadikan kebudayaan yang dimiliki masyarakat Kota Semarang sehingga bisa diwariskan kepada generasi penerus.

"Kota Semarang punya sebuah budaya yang itu harus digemakan, yakni Gambang Semarang sama Penari Semarang. Untuk mengabadikan budaya agar generasi setelah kita paham ada budaya seperti itu," pungkasnya.