Prestasi membanggakan lagi-lagi ditorehkan oleh Tim Akademi Sarana Talenta Indonesia (ASTI) Kudus. Akademi sepak bola asal Kota Kretek ini sukses mengantongi tiket menuju Thailand, usai ditahbiskan juara Asian Soccer Championship (ASC) National Series U-14.
- ASTI Kudus Makin Mendunia
- Jungkalkan Safin FA Pati, ASTI Kudus Jawara Piala Gubernur Jateng 2024
- Selamat ! ASTI Kudus Ditahbiskan Sang Juara LaLiga Youth Tournament 2024
Baca Juga
Perjuangan keras hingga membuahkan hasil gemilang itu, saat skuad ASTI Kudus mengalahkan tim-tim unggulan yang menjadi rivalnya dalam kejuaraan bergengsi tersebut. ATI pun dikukuhkan sebagai juara nasional dalam turnamen yang berlangsung di Stadion Jenggolo, Sidoarjo, Minggu (25/08).
Tentu saja hasil membanggakan dan mengharumkan nama Kabupaten Kudus dan Indonesia ini, diumumkan langsung oleh CEO ASTI Kudus, Arif Budiyanto, Senin (26/08).
ASTI Kudus yang awalnya dijuluki tim underdog dan dianggap remeh oleh tim-tim besar dari Jawa Timur seperti Farfaza, Katlea Jaya, BPS, serta tim-tim dari Bali, Lombok, dan Jawa Barat. Namun hal itu melecut semangat ASTI membuat kejutan besar dengan tampil sebagai juara.
Di bawah kondisi cuaca sangat panas, para pemain ASTI tetap menunjukkan semangat juang yang luar biasa. Tim asuhan Arif bersiap merumput di lapangan Stadion Jenggolo menghadapi Farfaza dari Surabaya dalam partai final.
Sementara itu Pelatih ASTI, Rahman Halin menyebut bahwa persiapan fisik yang matang, membuat para pemain siap bertanding dalam kondisi apapun.
“Kami berlatih setiap hari, bahkan dalam seminggu bisa delapan kali latihan. Alhamdulillah, tidak ada pemain yang cedera,” jelas Rahman, Selasa (27/8)
Rizqi Maulana, kapten dan kiper ASTI, serta rekan-rekannya tetap bugar meski baru saja berjuang keras di babak semifinal dua jam sebelumnya. Dengan strategi khusus yang diterapkan Rahman Halin, ASTI mengalahkan Katlea Jaya FC dari Surabaya melalui adu penalti dengan skor 4-2 setelah bermain imbang 0-0 di waktu normal.
Rizqi menjadi bintang lapangan dalam adu penalti, dengan dua kali menggagalkan tendangan lawan. Strategi yang jitu dari Rahman Halin memaksa Katlea Jaya mengubur impian mereka untuk melaju ke final.
Dalam laga final melawan Farfaza, Rahman mengakui bahwa kedua tim sudah saling mengenal kekuatan dan kelemahan masing-masing. Pada pertemuan sebelumnya di babak penyisihan, ASTI sempat unggul 2-0 sebelum akhirnya bermain imbang 2-2 akibat masalah nonteknis.
“Saat itu, saya meninggalkan lapangan kurang dari lima menit, dan Farfaza berhasil menyamakan kedudukan. Namun, dari situ kami sudah tahu strategi yang harus diterapkan jika bertemu lagi dengan Farfaza,” terang Rahman, yang pernah membela Persiku Kudus dan Persijap Jepara.
Pertandingan final ASC U-14 ini juga menjadi penentu untuk memperebutkan tiket turnamen internasional di Thailand. Di partai final, Rizqi kembali tampil gemilang dengan dua kali menggagalkan peluang emas Farfaza, satu dari tembakan jarak dekat dan satu lagi dari tendangan bebas yang mengarah ke pojok gawang.
Berkat penampilan cemerlangnya, Rizqi yang berasal dari Wonosobo, Jawa Tengah, dinobatkan sebagai penjaga gawang terbaik. Gol kemenangan ASTI dicetak oleh Ardian Akbar Rahmadi asal Pati, Jawa Tengah, pada menit ke-12, yang memastikan kemenangan timnya.
Saat itu, Ketua Panitia ASC Nasional, Ibnu Hambal, dan Arlen, mengumumkan bahwa ASTI berhak mendapatkan tiket ke Thailand untuk mengikuti turnamen internasional.
“Gelar juara yang diraih ASTI sebanding dengan perjuangan keras mereka,” ungkapnya.
Perjalanan ASTI menuju gelar juara tidak mudah. Pada Jumat subuh, tim yang dipimpin oleh CEO ASTI, Arif Budianto, sudah tiba di Sidoarjo dengan status sebagai juara regional yang sebelumnya diraih di Kendal.
ASTI Kudus sebelumnya, pada bulan yang sama juga meraih gelar juara di ajang nasional LaLiga Youth Cup 2024 di Yogyakarta kategori U-14.
Prestasi ini semakin menegaskan kualitas tim asal Kudus tersebut.
Dengan gelar juara di U-14 ASC, ASTI akan mewakili Indonesia di ajang internasional King’s Cup di Thailand.
“Semoga ASTI dapat bersaing dengan tim-tim dari negara lain dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” pungkasnya.
- Kudus, Jadi Wakil Indonesia Dikancah Internasional
- Festival Pager Mangkok Jadi Wadah Pelajar Kudus Bereksplorasi Seni
- Warga Kudus Luka, Dua Rumah dan Satu Sekolah Rusak