Serunya Gowes Wisata Sejarah Kota Lama Metro Park View Hotel

Peserta Gowista HUT Pertama Metro Park View Hotel berfoto bersama usai gowes bareng, Sabtu (20/8) petang.
Peserta Gowista HUT Pertama Metro Park View Hotel berfoto bersama usai gowes bareng, Sabtu (20/8) petang.

Bertepatan dengan momentum Ulang Tahun Pertama atau 1st Anniversary, Metro Park View Kota Lama Semarang menggelar Gowista (Gowes Wisata Sejarah Sekitar Kota Lama), Sabtu (20/8) petang, dengan rute Napak Tilas mengunjungi situs bersejarah antara lain start dari Metro Park View Hotel menuju Masjid Besar Kauman, Aloon-aloon Johar, Kota Lama Semarang dan Finish di Hotel Metro.


Gowes bareng diikuti puluhan peserta dari sejumlah komunitas sepeda, yakni Gowes Bareng Keren (GBK) Sinar Waluyo, Photocycle, Katahati, Bunderan, dan Tugu Muda. Acara berlangsung seru, karyawan hotel membawa bendera merah putih dan lambang hotel berukuran besar, sehingga menarik perhatian para pengguna jalan. Tak lupa pula, aksi selfie dan foto bareng peserta di sejumlah titik seperti di Museum Kota Lama dan Gereja Blenduk.

 

GM Metro Park View Semarang,  Pratikno menuturkan, pada momentum Agustus 2022 ini, Metro Park View Hotel memperingati Hari kemerdekaan RI sekaligus hari jadinya Metro Park View. Beberapa agenda kegiatan pra anniversary yang telah digelar antara lain kegiatan CSR di Masjid Agung Kauman, lomba-lomba memperingati 17 Agustus antar karyawan, doa bersama seluruh karyawan, dan kompetisi  Foto dan Video dengan mengambil tema  Unique Experience Independence Day.

Peserta dapat mengirimkan foto maupun video pengalaman unik selama menginap di Metro Park View kemudian posting di instagram dengan follow dan tag @metroparkview, hadiah Grand price 2 voucher executive suite. Kompetisi ini berlangsung masih sampai dengan tanggal 30 Agustus 2022.

Kemudian melaksanakan  upacara bendera memperingati detik-detik proklamasi di halaman hotel  dilanjutkan aksi Go Green one staff one plan, dan di akhiri dengan ziarah ke makam tokoh penyebar berita Proklamasi Kemerdekaan, R Soegiarin di TPU Bergota Semarang.

Pratikno mengatakan, pihaknya ingin memaknai peringatan proklamasi sekaligus ulang tahun hotelnya dengan kegiatan membangkitkan Kota Semarang sebagai Kota Perjuangan.

Oleh karena itu, pihaknya memulai dari internal dengan mengajak seluruh staf dan karyawan untuk peduli terhadap lingkungan,dengan bersih bersih Masjid Kauman,sebagai saksi sejarah serta aksi kepedulian terhadap lingkungan dengan aksi go green serta mengadakan upacara bendera dilanjutkan ziarah ke makam tokoh R Soegiarin yang saat itu menyiarkan berita proklamasi melalui berita morse pada Kantor Berita Domei di Jakarta.

“Tanpa peran Soegiarin kami rasa berita Kemerdekaan Indonesia mungkin tak akan diterima oleh  orang sedunia. Karena disiarkan, maka dunia tahu dan mengakuinya,” ujar Pratikno.

Makam R Soegiarin menjadi tujuan ziarah, mengingat tidak banyak yang tahu peran sosok R Soegiarin dan ternyata jasadnya dimakamkan di Kota Semarang.

“Kami sengaja ingin mengangkat sesuatu yang dilupakan dan bahkan belum diketahui oleh warga Kota Semarang. Hal lain adalah kami akan memberikan prasasti penunjuk situs dimana tempat kali pertama naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan dan disiarkan di Kota Semarang. Kami akan menemukan data Pertama Kali Pembacaan Naskah Proklamasi di Semarang oleh Wakil Residen Semarang Mr Wongsonegoro pada 17 Agustus 1945 adalah di Gedung Djawa Hookookai di Jalan Pemuda No 70 Semarang yang sekarang ditempati Kampus Fakultas Hukum (Program S2) Untag Semarang. Sedangkan tempat penyiaran atau penyebaran informasi Indonesia Merdeka adalah di Masjid Besar Aloon-aloon Semarang (Kauman),” sambung Pratikno.

Kedua tempat tersebut akan diberi prasasti agar masyarakat Kota Semarang dan wisatawan tahu sekaligus mengenal perjuangan yang pernah ada di Semarang. 

“Sekaligus ini cara mengedukasi masyarakat kita agar melek sejarah dan bangga berada di Kota Semarang yang ikut andil dalam sejarah perjuangan,” pungkasnya. 

Penulis dan pengamat sejarah Kota Semarang Johanes Cristiono mengungkapkan,  sejarah Kota Semarang perlu terus digali agar generasi muda paham dan memaknai sejarah dengan semangat pengabdian serta membangun kotanya tercinta. Termasuk Hotel Metro sendiri juga bagian dari sejarah kemajuan Kota Semarang. Dimana hotel ini adalah hotel yang pertama menggunakan teknologi tangga modern atau lift. Selain itu juga hotel pertama yang terintegrasi dengan supermarket atau pasar modern di dalamnya.

KH Khamad Maksum, tokoh ulama Masjid Besar Kauman mengapresiasi Hotel Metro Park View yang mengangkat ikon situs perjuangan Kota Semarang, termasuk Masjid Kauman. 

 

Dirinya berharap Metro yang juga menjadi ikon di tengah lingkungan Aloon-aloon bisa memiliki andil menghidupkan kembali suasana kejayaan Allon-aloon, Masjid Kauman serta Pasar Johar.