Konsep Wisata Kebudayaan Jawa, Grand Maerakaca Jadi Tempat Wisata Favorit Keluarga

Jumlah Kunjungan Wisatawan Yang Berkunjung Ke Grand Maerakaca Meningkat Saat Masyarakat Menikmati Libur Panjang Lebaran. Dicky A Wijaya/RMOLJateng
Jumlah Kunjungan Wisatawan Yang Berkunjung Ke Grand Maerakaca Meningkat Saat Masyarakat Menikmati Libur Panjang Lebaran. Dicky A Wijaya/RMOLJateng

Grand Maerakaca yang menawarkan tempat rekreasi miniatur Jawa Tengah banyak dikunjungi wisatawan libur Lebaran ini. Obyek wisata ini telah berubah konsep, terdapat beberapa tambahan wahana seperti Lumina untuk mengajak para pengunjung seakan-akan sedang berada di luar negeri. 


Termasuk ada pula miniatur Laut Jawa lengkap dikelilingi dengan hutan mangrove yang bisa disusuri pengunjung untuk foto-foto. Para pengunjung juga dapat mengarungi miniatur Laut Jawa dengan naik sampan atau bebek sepeda air. 

Kunjungan di Grand Maerakaca selama liburan panjang naik signifikan, termasuk juga libur Lebaran ini.

Saat libur Lebaran ini, pengunjung sejak hari pertama sudah cukup ramai dan sampai lebaran hari ke tiga ini semakin banyak dikunjungi masyarakat Semarang dan daerah-daerah sekitar. 

Menyambut momen libur Lebaran, pengelola tak mempersiapkan acara khusus seperti live music dan sebagainya. Namun, terdapat beberapa paket wisata edukasi yang ditawarkan bagi para pengunjung, terutama untuk keluarga dan pelajar. 

Direktur PT Pusat Rekreasi Dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jawa Tengah, Titah Listyorini, mengatakan bahwa kunjungan pengunjung Grand Maerakaca meningkat saat libur panjang termasuk libur Lebaran ini. Masyarakat banyak memilih berkunjung untuk menikmati liburan bersama keluarga. 

"Kita Lebaran ini menerima kunjungan wisatawan pengunjung dari Semarang dan sekitarnya cukup banyak mulai hari pertama kemarin. Lebih ramai kemungkinan akhir pekan besok, karena juga masih Lebaran dan libur panjang," katanya. 

Paket wisata edukasi yang bisa dinikmati pengunjung konsepnya adalah wisata budaya Jawa. Para pengunjung akan diajak untuk mempelajari seluk beluk tentang kebudayaan Jawa mulai bahasa krama sampai kesenian tradisional dan filosofi pakaian adat. 

Titah menjelaskan, wisata mengenalkan kebudayaan Jawa bagi para pengunjung dapat untuk melestarikan budaya agar tetap bertahan di tengah era globalisasi. 

"Jawa tetapi tetap njawani, agar masyarakat Jawa Tengah ini tidak melupakan kebudayaannya sendiri. Karena sekarang pasti semuanya digital, internet, YouTube, sehingga kita ingin mengenalkan kembali budaya Jawa yang perlu harus dilestarikan. Itu bisa bagi rombongan siswa-siswi atau keluarga yang ingin belajar tentang kebudayaan Jawa. Nanti, akan didampingi mentor berpengalaman dalam bidang kebudayaan. Namun, tetap dengan konsep tidak membosankan," jelas Titah. 

Saat seperti ini, Grand Maerakaca mendapatkan kunjungan wisatawan saat libur panjang seperti saat Lebaran, menurut Titah, karena libur beberapa hari juga bisa digunakan untuk liburan wisata.

Kunjungan pengunjung selalu meningkat saat libur panjang mulai libur tahun baru, Lebaran, dan liburan sekolah. 

"Kita tentunya sangat senang sekali ternyata Grand Maerakaca tetap diminati masyarakat Kota Semarang dan daerah sekitar sebagai tujuan berkunjung. Wahana-wahana dan juga paket wisata akan kita tingkatkan agar pengunjung senang. Wisatawan berkunjung ramai dan meningkat saat libur panjang, sehingga kami persiapkan untuk menyambut kunjungan sebaik mungkin. Operasional libur panjang tetap, beroperasi pagi sampai sore. Semua wahana disukai pengunjung serta bisa dinikmati tanpa ada batasan, pengunjung bisa foto, atau keliling, ada juga wisata kuliner, cocok untuk menikmati liburan di Maerakaca ini," terang Titah.