Pandemi Covid-19 memang belum berakhir, namun aktivitas perekonomian perlahan mulai bangkit, salah satunya mulai munculnya usaha-usaha baru salah satunya tempat spa. Shanata Beauty & Spa yang berlokasi di kawasan Graha Padma, Semarang Barat hadir untuk memanjakan masyarakat kota Semarang yang cukup lelah menghadapi pandemi tidak berkesudahan.
- Cocok Buat Bukber! Nudel Bar Semarang Sediakan Promo Menarik Selama Ramadan
- Lomba Video Reels Instagram: Libur Lebaran Ayo Ngonten Berfaedah Dapatkan Hadiah
- Kejari Salatiga dan HDCI Semarang Bergabung Berbagi: Bagikan Ribuan Takjil Di Kota Salatiga
Baca Juga
Berkonsep Balinese Spa dengan tagline Natural meet Science, Shanata memberikan treatment mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan sistem one stop service.
Adalah Ken Riza, Direktur Shanata Beauty & Spa yang menginginkan ada tempat spa yang bisa merubah pola pikir masyarakat tentang rumah spa. Jika biasanya, datang ke sebuah rumah spa hanya melakukan treatment mandi susu kemudian pulang, berbeda dengan Shanata yang memberikan perawatan lengkap.
"Konsepnya natural meet science jadi tetap natural tapi tidak terlalu tradisional banget jadi tidak ada ratus karena kami mau ada science nya jadi ada lifting, facial, anti aging dan sebagainya dan satu ruangan spa itu bisa semua treatment mulai dari atas sampai bawah, one stop service," kata Ken kepada RMOLJateng, saat grand opening Shanata Beauty & Spa, Selasa (21/12).
Ken yang memang berdarah Bali, meyakini bisnis Spa di Kota Semarang akan bisa naik daun, pasalnya meski Semarang merupakan kota besar namun belum banyak tempat spa yang menawarkan perawatan seperti yang berikan Shanata Beauty & Spa.
"Semarang ini kota besar dan belum banyak spa disini tapi kebanyakan skincare, nah kalau di spa ini balance ada spa dan skincare," jelasnya.
Shanata Beauty & Spa memiliki perawatan unggulan yakni treatment bersama pasangan suami istri dalam satu ruangan. Spa yang diberikan adalah energizing stone massage bagi perempuan dan thumb calm massage bagi laki-laki. Paket berdua ini dibanderol dengan harga Rp 849 ribu dan akan mendapatkan perawatan selama dua jam penuh.
"Energizing stone yakni batu hangat yang dipadukan wewangian bunga sehingga membuat otot rileks dengan calm thumb massage yang basicnya balinese massage tapi tehniknya kami tekankan di jempol dan slidingnya di punggung dan kaki, dan yang beda di kami, setelah dibalur minyak esensial tidak perlu mandi lagi, karena kami gunakan oil khusus," ungkapnya.
Pengunjung spa, lanjut Ken, tak perlu risau akan keamanan selama pandemi, karena Shanata Beauty & Spa menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat dan juga terus mengikuti anjuran dari Pemerintah Kota Semarang untuk aturan jam operasional. Shanata Beauty & Spa sendiri buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 20.00.
"Protokol kesehatan kami lakukan dengan ketat mulai dari tamu masuk cek suhu dulu bahkan alat-alat spa semuanya higienis kami cuci langsung dan ada alcohol spray," tuturnya.
Ken menyebut selama masa grand opening mulai 21-23 Desember 2021 akan ada potongan harga hingga 70 persen untuk semua perawatan tunggal. Ken berharap, kedepan akan bisa membuka cabang lain untuk Shanata dan diharapkan tempat spa lain di Kota Semarang bisa meniru konsep higienis yang diterapkan di rumah spa ini.
"Harapan kami, sekali tamu datang nanti bisa datang lagi kesini, karena memang kami terapkan sistem yang sangat higienis dan safety disini," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang meresmikan secara langsung Shanata Beauty & Spa mengaku bangga ada tempat spa di Kota Semarang selain di dalam hotel. Pasalnya selama ini kebanyakan tempat spa di Semarang ada di dalam hotel-hotel.
Ita, sapaan akrabnya, mengatakan hadirnya tempat spa baru di Kota Semarang diharapkan benar-benar bisa memanjakan kaum perempuan yang selama ini lelah menghadapi pandemi. Bahkan, Ita memuji karena Shanata Beauty & Spa juga didampingi seorang dokter untuk mengawasi protokol kesehatan yang diterapkan.
"Perempuan masih sangat butuh perawatan mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki disaat pandemi dan tempat spa ini kan pelayanannya langsung menyentuh badan pengunjung, makanya protokol kesehatan harus benar-benar dijalankan, harapannya tidak ada klaster di dalam tempat spa," ucapnya.
- Kabag Ops Polres Tegal : Kapolri Bolehkan Nyanyi (Bayar Bayar Bayar)
- Hendi Apresiasi Pelaku Seni yang Bertahan Saat Pandemi Melalui Manggung Virtual
- Penggemar Jazz di Kota Semarang Dimanjakan