Pedagang Pasar Johar kembali mendatangi kantor Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Semarang. Mereka meminta kejelasan bagi pedagang yang belum mendapat jatah lapak di pasar yang telah selesai direvitalisasi.
- Kota Semarang Diperkirakan Dilanda Rob Tinggi
- Wali Kota Semarang Ajak Pemimpin Daerah Pengayaan Jangka Panjang Kota Pusaka
- Alfamart Tanam Ribuan Cemara Laut di Pantai Tirang
Baca Juga
Salah seorang pedagang konveksi bernama Indah belum mendapat jatah lapak mengeluh karena masih bertahan di Pasar Johar Relokasi MAJT
Indah mengaku takut karena hanya tinggal seorang diri di blok yang ia tempati saat ini.
"Teman-teman saya satu deret blok sudah dapat semua. Hanya tinggal saya. Semua sudah dibongkari, pindah. Saya sendiri disitu. Nanti bagaimana?," kata Indah, Selasa (21/12).
Saat ini Indah hanya bisa pasrah dan berharap bisa dikembalikan lagi ke lapaknya yang semula.
"Kami terlempar, kami harap segera tolong dikembalikan ke tempat semula," ucapnya.
Ketua LBH Buser Indonesia selaku pendamping pedagang, Didik Agus Triyanto menjelaskan dengan adanya surat edaran baras akhir pemakaian kiis di Relokasi MAJT memang menimbulkan kegundahan di kalangan pedagang. Bahkan hingga saat ini para pedagang mempertanyakan kejelasannya.
Namun ternyata bagi para pedagang yang belum mendapat lapak dan masih ingin berjualan di relokasi masih diperbolehkan hingga satu tahun kedepan atau Desember 2022.
"Satu tahun ke depan pedagang masih bisa berjualan di MAJT, tidak ada penyitaan," terang Didik.
Didik mengatakan, pihak Disdag masih akan melakukan evaluasi hingga tanggal 27 Desember mendatang. Hal ini untuk memastikan lapak-lapak yang telah diundi sudah ditempati para pedagang atau justru masih kosong.
"Kami dijadwakan lagi Kamis besok untuk ketemu Asisten dan Kepala Dinas Perdagangan. Sedangkan tanggal 27 itu batas evaluasi terakhir, mereka masih jualan disitu atau tidak karena pedagang yang terlempar ini harus visa masuk lagi. Jadi, didata lagi," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman mengatakan, jika Pemkot Semarang menyewa kios relokasi MAJT hingga akhir 2022.
"Karena belum semua pedagang masuk ke Johar, kami masih membutuhkan lahan di MAJT. Kami sudah ajukan permohonan perpanjangan," papar Fravarta.
Fravarta menyebut pengurus Yayasan Nadir Wakaf Banda MAJT, memang masih meminjamkan lahan bagi mereka. Sehingga para pedagang yang harus berjualan di relokasi.
"Johar yang bisa ditempati baru utara, tengah, dan kanjengan. Pedagang yang menerima undian di Johar Selatan dan alun-alun bisa masuk akhir tahun ini atau awal tahun," bebernya.
Sementara pedagang yang menerima undian di Shopping Center Johar (SCJ), kata Fravarta, diperkirakan akan masuk pada Mei atau Juni 2022. Dinas Penataan Ruang akan merehab SJC terlebih dahulu.
- Bangun Sinergitas, Kapolres Kunjungi Sejumlah Pejabat dan Tokoh Agama di Kota Tegal
- Kapolres Sukoharjo Pimpin Evakuasi Bencana Puting Beliung di Bulu
- Tidak Mau Masuk Terminal Mangkang, Tujuh Bus Dikandangkan