Shopee Tegaskan Selalu Bersama Usaha Lokal

Lokapasar Shopee Indonesia menegaskan besarnya potensi dan peluang pelaku usaha lokal untuk terus berkembang bersama hingga memasuki usianya yang ke-6.


Head of FMCG Shopee Indonesia, Putri Lukman mengatakan, kreasi produk lokal khas Indonesia makin diminati dan mendapatkan hati masyarakat. 

"Fakta ini menunjukkan masih besarnya potensi dan peluang para pelaku usaha lokal untuk bisa berkembang bersama Shopee," katanya dalam media gathering Shopee 12.12 Birthday Sale, secara virtual, Selasa (7/12). 

Shopee mengadakan Media Gathering Shopee 12.12 Birthday Sale: Kreasi Produk Lokal di Era Modern untuk kembali memberikan eksposur dan mengangkat cerita menarik dari perwakilan pelaku usaha lokal yang berhasil menciptakan kreasi produk lokal untuk para pengguna. 

"Kami berharap kegiatan hari ini dapat semakin mengedukasi dan memperlihatkan kepada masyarakat akan kekuatan kreasi produk lokal yang semakin modern, berkualitas, dan mampu bersaing,” ujar Putri Lukman, Head of FMCG Shopee Indonesia.

Pemilik Stuja Coffee, Dittopercussion mengatakan, pelaku usaha adalah profesi yang tidak boleh berhenti untuk berkreasi dan berinovasi, apalagi untuk produk lokal yang potensinya sangat luar biasa. 

"Saya dan para pelaku usaha lokal yang lain ingin bersama menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa kreasi dan kualitas produk lokal milik bangsa sendiri tidak kalah saing dan banyak diminati. Sehingga momen ini bisa menjadi motivasi juga bagi yang mau memulai usaha agar tidak perlu khawatir produknya tidak akan disukai masyarakat. Apalagi dengan adanya segala macam fitur-fitur yang Shopee punya, yang tidak hanya akan memperkuat produk lokal di negara sendiri tetapi juga menembus pasar global," katanya. 

Sebagai seorang pecinta kopi, DITTOPERCUSSION melihat potensi dari tren kopi susu yang terus dicari oleh masyarakat. Mengusung tema yang unik, ia mendirikan Stuja Coffee pada tahun 2019 sebagai kedai kopi dan minuman kekinian lainnya dengan konsep ramah lingkungan. Semua produk Stuja dikemas tanpa menggunakan plastik, tetapi menggunakan kemasan dari botol kaca yang bisa konsumen bawa kembali untuk daur ulang atau refill minuman. 

Namun, menyadari bahwa tidak semua orang menyukai kopi, Stuja Coffee menciptakan kreasi produk dan berinovasi dengan mengeluarkan produk minuman lokal versi non-kopi, seperti Susu Jahe, Teh Sereh, Taro dan Green Tea. 

Lain lagi dengan Galih Ruslan dan istri mencoba ragam kuliner dan jajanan khas daerah tempat tinggalnya di Jawa Barat yang mendapatkan banyak pertanyaan dari para kerabat. Tahun 2017 Galih memutuskan untuk mendirikan Kylafood. Lewat Kylafood, Galih menawarkan ragam produk kuliner khas Jawa Barat seperti bakso aci, cimol, mie kocok, dan seblak dengan kemasan instan. Melalui inovasi produk makanan tradisional instan, ia ingin memudahkan masyarakat di luar Jawa Barat yang ingin menikmati rasa khas kuliner ini tanpa perlu mengunjungi daerah tersebut hingga nantinya makanan khas Jawa Barat semakin dikenal di seluruh Indonesia.

Sedangkan, Giovanno Warli berani mematahkan persepsi bahwa produk berbahan kayu adalah kuno. Dekornata berdiri pada tahun 2018 untuk menghadirkan kreasi produk peralatan rumah dan dekorasi dengan bahan baku kayu berkualitas asli Indonesia, seperti piring, vas bunga, dan tempat tissue. Selain bahan baku kayu, Dekornata juga merambah kerajinan lokal dengan bahan baku lokal lain seperti keramik, rotan, bambu, anyaman eceng, lamun (sea-grass), dan pelepah pisang. 

Sejak awal memulai bisnis Dekornata, Giovanno langsung mempercayakan Shopee sebagai platform penjualan yang sesuai bagi kalangan target konsumennya. Dengan jangkauan Shopee yang luas, ia juga ingin menunjukkan bahwa produk-produk berbahan kayu bisa disesuaikan dengan tren generasi milenial dan memiliki harga yang terjangkau.