Meski ditengah ketidakpastian perekonomian saat ini, namun Manajemen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. menargetkan pertumbuhan penjualan meningkat sekitar 10 persen.
- Empat Kali Berturut-turut Sido Muncul Raih Proper Emas dari KLHK, Irwan Hidayat Raih Green Leadership Utama Dunia Usaha
- Sido Muncul dan FERARI Gelar Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing untuk 32 Bayi dan Balita
- Kopi Tentrem, Kopi Premium Sido Muncul yang Berawal dari Mimpi
Baca Juga
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, perusahaan tahun 2023 menargetkan peningkatan penjualan sekitar 10 persen.
"Kami berusaha untuk dapat meningkat 10 persen. Tapi yang penting saya tidak khawatir karena secara umum produk kami baik dan dikenal pasar," ujar Irwan dalam keterangannya, Kamis (16/2/2023).
Menurutnya, tidaklah mudah menjual produk Sido Muncul di pasar luar negeri. Bahkan jauh berbeda menjual jamu di negeri orang tidak hal yang mudah, berbeda dengan komoditi minyak itu lebih gampang.
Namun demikian, tutur Irwan, penjualan yang baik itu butuh waktu dan juga kepercayaan masyarakat konsumen.
“Memang kami membidik ke Afrika Timur dengan penetrasi ke Kenya lalu dilanjutkan ke Tanzania dan Uganda untuk produk Tolak Angin dan Energy Drink,” tutur Irwan.
Selain itu, lanjutnya, Sido Muncul juga mengupayakan peningkatan penjualan di pasar existing dengan menambah produk baru yang sesuai dengan tren dan tingkat kesadaran konsumen pada kesehatan.
“Penyesuaian desain kemasan juga dilakukan supaya produk kami lebih mudah diterima dan resonate dengan konsumen di negara-negara tersebut,” ujar Irwan.
Sebelumnya Sido Muncul juga semakin memperkokoh usahanya, dengan mengoperasikan Pusat Laboratorium Penelitian Rempah Indonesia yang berlokasi di kawasan Pabrik Sido Muncul, Bergas Kabupaten Semarang.
Pusat Laboratorium Penelitian Rempah Indonesia itu, juga sebagai upaya untuk pengembangan rempah-rempah dan melestarikan sumber daya alam berupa tanaman herbal di Indonesia.
Irwan menuturkan, Sido Muncul memulai bisnis rempah ini diawali dengan penelitian atau dengan riset, meski rencana pendirian Riset Center sudah diwacanakan sejak 10 tahun silam.
Dalam Riset Center ke depan akan melakukan berbagai penelitian tanaman obat dan tanaman herbal yang menghasilkan produk jamu ini berbasis ilmiah.
Hasil penelitian yang dilakukannya, tutur Irwan, juga sebagai upaya untuk menemukan tanaman obat yang berkualitas, mengingat hingga saat ini ribuan tanaman obat di Indonesia belum semuanya dimanfaatkan.
Diberitakan sebelumnya, Sido Muncul mengumumkan kinerja perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada Desember 2022. Sepanjang periode tersebut baik pendapatan maupun laba bersih perseroan mengalami penurunan.
Melansir laporan keuangan perseroan, Jumat, 10 Februari 2023 lalu, pendapatan tercatat sebesar Rp3,86 triliun, turun 3,87% dibandingkan pendapatan periode 2021 sebesar Rp4,02 triliun.
Sementara dari sisi beban pokok pendapatan tidak mengalami banyak perubahan yakni menjadi Rp1,7 triliun pada 2022 dari Rp1,73 triliun pada 2021.
Alhasil, perseroan memperoleh laba bruto Rp2,16 triliun, turun 5,4% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2,29 triliun.
Hingga Desember 2022 lalu, perseroan menciptakan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp565,06 miliar atau naik 1,55 persen yoy, beban umum dan administrasi naik 31,43% yoy menjadi Rp222,85 miliar dan beban lain-lain turun 99,71% yoy menjadi hanya R 14 juta.
Bersamaan dengan itu, pendapatan lain-lain turun 14,77% yoy menjadi Rp 18,38 miliar pada Desember 2022.
Dari rincian tersebut, perseroan memperoleh laba usaha sebesar Rp1,39 triliun, turun 11,65% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp1,58 triliun.
Pada periode yang sama, penghasilan keuangan turun 26,3% menjadi Rp 27,57 miliar. Sementara biaya keuangan turun 9,51% menjadi Rp780 juta.
Setelah dikurangi pajak, perseroan mengukuhkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,1 triliun, turun 12,39% dibandingkan laba tahun berjalan 2021 sebesar Rp1,26 triliun.
Dari sisi aset Sido Muncul hingga Desember 2022 naik tipis menjadi Rp4,08 triliun dari Rp1,07 triliun pada akhir 2021. Terdiri dari aset lancar senilai Rp2,19 triliun dan aset tidak lancar Rp1,89 triliun.
Liabilitas hingga Desember 2022 turun menjadi Rp 575,97 miliar dari Rp 597,79 miliar pada Desember 2021.
Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 541,05 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp34,92 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 3,51 triliun dari Rp3,47 triliun pada Desember 2021.
- Empat Kali Berturut-turut Sido Muncul Raih Proper Emas dari KLHK, Irwan Hidayat Raih Green Leadership Utama Dunia Usaha
- Sido Muncul dan FERARI Gelar Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing untuk 32 Bayi dan Balita
- Kopi Tentrem, Kopi Premium Sido Muncul yang Berawal dari Mimpi