Simposium CSDS FId UKSW Gandeng Universitas Brawijaya dan The University of Queensland, Australia

Kegiatan simposium “ASAA Workshop: Examining the “Hidden Abode” Of Social Reproduction, Marriage, And Violence in Southeast Asia” di UKSW.
Kegiatan simposium “ASAA Workshop: Examining the “Hidden Abode” Of Social Reproduction, Marriage, And Violence in Southeast Asia” di UKSW.

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menjadi tuan rumah penyelenggaraan simposium “ASAA Workshop: Examining the “Hidden Abode” Of Social Reproduction, Marriage, And Violence in Southeast Asia”.


Kegiatan dimotori Pusat Studi Pembangunan Berkelanjutan (CSDS) Fakultas Interdisiplin (FId), 10 narasumber dihadirkan untuk memaparkan materi terkait kajian tersebut.

Diselenggarakan di Ruang Probowinoto, kegiatan ini merupakan buah kerja sama CSDS dengan Universitas Brawijaya dan The University of Queensland, Australia.

Seorang Panitia Kegiatan sekaligus salah satu narasumber Rebecca Ann Meckelburg, B.A.Hons., Ph.D., menuturkan bahwa kegiatan ini mengembangkan kerangka kerja konseptual umum..

"Semata-mata untuk mengkaji tantangan baru bagi perempuan dan pembangunan di Asia Tenggara," kata

Rebecca Ann Meckelburg, Senin (24/7).

Ia mengungkap bagaimana pentingnya akademisi bagi mahasiswa yang memiliki kajian khusus pada perempuan untuk mengembangkan ilmunya.

Sehingga, lanjut dia, melalui forum ini untuk membicarakan kajian dan bagaimana mengembangkan alat konseptual dan teori yang menjadi bekal untuk menjelaskan fenomena yang kita kaji.

Disebutkannya enam pembicara dihadirkan di hari pertama, kemudian di hari kedua workshop dihadirkan 3 pembicara. Selain itu, terdapat sesi khusus yang dibawakan oleh Dosen FId Charanpal S. Bal, Ph.D., mengenai persiapan makalah publikasi dan oleh masing-masing peserta mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan selanjutnya.

Dalam kesempatan ini, beberapa narasumber seperti Rebecca Meckelburg membawakan materi bertajuk “Social Reproduction and Women’s Marginalisation”, Melissa Johnston dari University of Queensland memaparkan materi “Patriarchal Accumulation and Brideprice in Timor Leste” dan “Marriage and Trafficking: The case of Indonesia”, serta Charanpal S. Bal memaparkan materi bertajuk “Getting Published: Article Submission and Reviews.”

Disinggung mengenai workshop, Rebecca Ann Meckelburg menerangkan bahwa kurang lebih sepuluh hari sebelum acara, peserta telah membagikan makalah untuk kemudian mendapatkan mentoring guna memantapkan makalah sebelum dipublikasi dalam jurnal ilmiah.

Merujuk pada pendekatan feminis, beberapa makalah menyajikan perspektif teoritis dan metodologis yang mengeksplorasi tempat tinggal tersembunyi dari reproduksi sosial. Sementara yang lain menggunakan pendekatan feminis untuk mengeksplorasi topik empiris seperti tradisi, pernikahan, dan kekerasan.

Sementara itu, Wakil Dekan Fid Aldi Herindra Lasso, S.Pd., M.M.Par., Ph.D., mengungkapkan apresiasi dan ucapan syukurnya atas terselenggaranya simposium ini serta ucapan terima kasih kepada seluruh narasumber yang hadir.

"Simposium dan workshop ini sangat baik diadakan karena wanita sering kali diabaikan, padahal mereka memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek termasuk dalam pembangunan," ungkapnya dalam sambutan saat membuka kegiatan.