Wali Kota Magelang, M Nur Aziz, memotivasi anak-anak agar mempunyai kemandirian dan semangat untuk mengubah nasib, dimulai sejak dini.
- UKSW Hadirkan Pembelajaran Fun Di SD Kristen 1 Salatiga
- Undip: Cukup, Jangan Terlalu Berlebihan Biar Tak Muncul Spekulasi-Spekulasi
- Tuntutan Belum Dipenuhi, Warga Munggur Kembali Demo
Baca Juga
"Anak-anak harus optimis, karena kita semua terlahir istimewa. Kita lahir sebagai pemenang. Kalau kita mau berubah, caranya harus belajar keras. Belajar itu harga mati," jelas Aziz, Kamis (11/07).
Hal ini diungkapkan dalam acara Penguatan Kemandirian Anak melalui dialog dan permainan interaktif di Hotel Puri Asri Magelang.
Peserta terdiri dari 40 anak yang terdaftar dalam Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) anak terlantar yang berusia 13-17 tahun.
Aziz ingin anak-anak berpikir maju, tidak mudah putus asa dan rajin beribadah. Pemerintah sudah berusaha memberikan fasilitas pendidikan, salah satunya berupa bebas biaya pendidikan sampai SLTA.
Kesuksesan, lanjut Aziz, merupakan hasil kerja keras, tidak semata-mata karena fasilitas yang dimiliki. Karena banyak contoh membuktikan orang menjadi sukses berawal dari kehidupan yang kurang menguntungkan.
Wakil Wali Kota Magelang, KHM Mansyur, juga turut membangkitkan semangat anak-anak. Ia mengutip hadis yang berbunyi: "Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, itu orang yang beruntung. Bila hari ini sama dengan hari kemarin, maka termasuk orang yang merugi, apalagi kalau hari ini lebih buruk dari hari kemarin, itu orang yang terlaknat."
Sekretaris Dinas Sosial, Hadi Sutopo mengatakan, acara dialog dan permainan interaktif bertujuan meningkatkan kemandirian dan mengembangkan potensi anak, agar anak mempunyai kemampuan mengatasi permasalahan yang dihadapi agar terhindar dari kenakalan remaja.
"Mandiri berarti bisa berdiri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Bukan berarti tidak butuh pertolongan orang lain, melainkan berupaya tidak merepotkan. Kita bisa belajar dari orang-orang yang sudah sukses," ujarnya.
Instruktur permainan Harjono mengatakan, permainan anak-anak ini akan diarahkan untuk meningkatkan partisipasi, memunculkan keaktifan dan kreatifitas.
"Yang penting, permainan itu menyenangkan. Semoga dengan peran-peran yang dilakukan akan memotivasi anak, ke depannya anak-anak akan lebih semangat lagi bahwa untuk menempuh cita-citanya, dengan dilandasi apa-apa yang sudah dijalani," ujarnya.
Harjanto juga menekankan pentingya pendampingan dan peran dari keluarga. Dia berharap, usai melakukan berbagai peran dalam permainan, mereka mempunyai daya juang tinggi, dan memiliki keberanian mengatasi masalah.
- PON XXI: Jateng Sumbang Dua Medali Perunggu Dari Drumband
- Jelang Pilkada 2024, Polres Wonosobo Gelar Patroli Skala Besar
- PHK Massal Ribuan Buruh Di Jawa Tengah