Partai koalisi pendukung Jokowi tadi malam menggelar pertemuan guna membahas siapa sosok cawapres Jokowi.
- Wali Kota Hendi Dikukuhkan Sebagai Mahasiswa Baru Doktoral Undip
- Inovasi Patbo Hasilkan Peningkatan Produktivitas Padi Walau Musim Kemarau
- BLU Trans Semarang Siap Luncurkan BRT Koridor 7 Gunungpati Awal 2019
Baca Juga
Kabarnya dari sekian banyak figur yang diusung, capres petahana itu telah mengantongi satu nama.
Satu nama itu disebut-sebut dari kalangan profesional dan ekonom yakni Sri Mulyani Indrawati (SMI) yang kini menjabat Menteri Keuangan di kabinet Jokowi.
Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo berpandangan jika benar nama SMI yang dipilih Jokowi maka resistensi terhadap SARA makin tinggi.
"Secara kompetensi dan kemampuan cukup tinggi, tapi situasi dan dinamika politik tidak seperti itu. Sosok cawapres Jokowi harus mampu meredam isu SARA," tutur Karyono kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (24/7).
Pengamat politik senior ini menyatakan, terkecuali jika SMI mendapat dukungan ulama seluruh Indonesia, maka stigmaisasi SARA dapat diredam.
"Kalau didukung oleh ulama clear, tapi kalau belum sulit saya rasa," imbuhnya.
Belum lagi isu antek neolib yang tersemat kepada SMI, menurutnya, akan menyulitkan kubu Jokowi dalam meredam arus kebencian masyarakat terhadap gejala demikian.
Kalau SMI yang dipilih, isu neolib juga bisa dijadikan isu yang sensitif," pungkasnya.
- Membedah Gaya Komunikasi Presiden RI
- Menggoreng Isu Ijazah Palsu Jokowi, Ulah Siapa, Untuk Apa?
- Dituduh Gunakan Ijazah Palsu, Jokowi Akan Tempuh Jalur Hukum