Spanyol Lirik Furnitur dan Proyek Pelabuhan Jepara

Istimewa
Istimewa

Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Francisco de Asis Aguilera Aranda, menyatakan ketertarikannya memperkuat kerja sama ekonomi dengan Kabupaten Jepara. Fokus utama kunjungan ini adalah penjajakan pengembangan industri furnitur dan peluang investasi pelabuhan.

Pada kunjungan resmi yang berlangsung di Pendopo Kartini, Senin (28/4), Francisco datang bersama delegasi Komite Bilateral Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Kedatangannya disambut Bupati Jepara H. Witiarso Utomo (Mas Wiwit) dan Wakil Bupati M. Ibnu Hajar.

Dalam seremoni penyambutan, dipentaskan tari tradisional Dewi Tri Sekti dan diputarkan video profil daerah. Rombongan kemudian bertukar cenderamata sebagai simbol persahabatan.

Setelah itu, delegasi diajak mengunjungi ruang bersejarah R.A. Kartini di dalam pendopo. Mereka meninjau kamar pingit Kartini dan sekolah perempuan yang didirikannya, sebelum menghadiri jamuan makan siang bersama jajaran pemerintah daerah, serta pengusaha.

Agenda berlanjut dengan forum bisnis yang mempertemukan delegasi Spanyol dengan asosiasi industri, seperti Kadin Jepara dan Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki). Dalam pertemuan tersebut, peluang pengembangan industri furnitur dan kerja sama ekspor diperkenalkan.

Francisco menyampaikan, kunjungan pada hari pertamanya ini bertujuan untuk melihat langsung potensi industri furnitur. Ia menilai produk kerajinan Jepara memiliki daya saing tinggi dan peluang besar di pasar global.

“Kualitasnya bagus. Promosi menjadi kunci. Semakin sering dipromosikan, semakin luas pasarnya,” ujar Francisco saat mengunjungi sentra seni ukir di Mulyoharjo, Jepara.

Selain itu, ia bahkan mengungkapkan, secara pribadi telah lama mengenal kualitas mebel Jepara. “Di rumah saya di Madrid, banyak furnitur dari Jepara. Saya sudah mengunjungi Jepara 20 tahun lalu," tambahnya.

Bupati Jepara, Mas Wiwit, menyebut kunjungan ini sebagai kesempatan untuk mendorong ekspor mebel dan mengembangkan pelabuhan berskala besar. Pemerintah daerah berkomitmen mendukung pengusaha lokal melalui fasilitasi kerja sama internasional.

“Kami menawarkan potensi mebel dan pelabuhan. Harapannya, peluang ini bisa membuka pasar ekspor baru bagi pengrajin dan pengusaha Jepara,” kata dia.

Ia menambahkan, pemerintah daerah tidak hanya memfasilitasi pertemuan, tetapi juga mendorong keterlibatan langsung pelaku usaha. “Pemerintah bertugas mendorong dan memfasilitasi. Selanjutnya, pengusaha lokal yang akan bergerak lebih jauh,” ujarnya.

Lebih jauh, Jepara juga menargetkan pembentukan hubungan _sister city_ dengan Kota Valencia di Spanyol. Kedua daerah dinilai memiliki kesamaan karakter dalam sektor maritim dan industri furnitur. 

Rencananya, pada hari kedua kunjungan, rombongan akan melihat langsung bakal lokasi pelabuhan di Desa Balong, Kecamatan Kembang.