Karangtaruna Tunas Muda Dusun Bandongan Wetan, Desa Ngablak, Magelang gandeng Srikandi PP Kota Salatiga bantu kelompok difabel di Kota Salatiga, dengan menggelontorkan dua ton sayur holtikultura, Sabtu (6/6).
- Sukses Dalam Pengelolaan Enam BUMDes di Karanganyar Raih Penghargaan
- Masa Jabatan Kades Diperpanjang, KP2KKN: Korupsi Rawan Atau Tidak, Tergantung Peluangnya
- Rob Seminggu Merendam Pantura Demak
Baca Juga
Empat kelompok difabel di kecamatan di Salatiga ini tercatat ikut menjadi korban di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Ketua Kelopak Difabel Harapan Mandiri Salatiga (KDHMS), Ngatimin mengatakan, bantuan sayur hortikultura sangat memotivasi kelompok difabel Salatiga.
Donasi dari Srikandi PP Salatiga dan Karangtaruna Tunas Muda Dusun Bandongan Wetan, Desa Ngablak bukan cuma membantu tapi juga memotivasi anggota difabel untuk ikut tergerak ikut membantu.
Jangan berharap hanya menunggu bantuan, tapi bisa menggerakkan difabel ikut pula membantu masyarakat lainnya," ungkap Ngatimin didampingi Ketua Difabel Argomulyo Agung Hariyanto.
Ia menyebutkan, total anggota difabel Salatiga sebanyak 200-an dari 736 yang belum terakomodasi.
Sementara, Kadus Dusun Bandongan Wetan, Desa Ngablak, Magelang Jadi Suparno didampingi perwakilan karangtaruna Nur Syaifudin menuturkan, alasan petani Dusun Bandongan Wetan, Desa Ngablak, Magelang membantu karena wilayah di kaki Gunung Merbabu ini pernah terpapar Covid-19.
Kami mendonasikan kepada warga terdampak Covid-19 di Salatiga, kami ikut merasakan pernah dicap sebagai daerah zona merah. Dan tahu bagaimana susah dengan stempel itu," katanya.
Para petani mengoordinir masing-masing kelompok tani setempat menyisihkan sedikit hasil panen ditunjukkan kepada keluarga terpapar Covid-19 di Salatiga.
Ketua Srikandi PP Kota Salatiga Dr X Maya SH MH menambahkan langkah Srikandi PP Salatiga dapat memberikan contoh kepada daerah lain yang terdampak Covid-19.
Selain itu, kami ingin memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat bahwa petani dan Karangtaruna Tunas Muda Dusun Bandongan Wetan, Desa Ngablak, Magelang mampu membuktikan bahwa mereka bisa lepas dari stigma Covid-19," imbuhnya.
- Warga Blora Terpaksa Harus Sedot Air Agar Padi dapat Tumbuh
- Warga Desa Blater Purbalingga Gelar Tasyakuran Massal
- Wali Kota Semarang Minta DPU Percepat Normalisasi dan Pembersihan Beberapa Sungai Tangani Banjir