Suami Tewas Dengan Kondisi Tangan dan Kaki Terikat, Istri Korban Berharap Pelaku Dihukum Seadil-adilnya

Marjiyah (57) istri korban dugaan pembunuhan di TPST Bantargebang Bekasi, Jumat (19/7) pagi. Rubadi/ RMOLJateng
Marjiyah (57) istri korban dugaan pembunuhan di TPST Bantargebang Bekasi, Jumat (19/7) pagi. Rubadi/ RMOLJateng

Suasana rumah duka yang diduga korban pembunuhan cukup lengang. Beberapa keluarga berada di lokasi untuk menenangkan keluarga yang ditinggalkan. Sesekali terdengar isak tangis keluarga atas kepergian korban.


Mendengar suaminya, Waryanto (60) tewas akibat dugaan peristiwa pembunuhan, Marjiyah (57) warga Cabean Kecamatan Cepu Blora Jawa Tengah hanya bisa pasrah. Ia hanya bisa menunggu keadilan atas kematian suaminya. 

Ia mengaku tak memiliki firasat apapun atas kejadian tragis yang menimpa suaminya. Wuryanto ditemukan warga dalam kondisi mengenaskan di tepi kali di belakang tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang Bekasi. 

Ia mendapat kabar suaminya meninggal dari teman kerjanya melalui telepon. Marjinah mengungkapkan, suaminya telah TPST Bantargebang sejak tahun 2017. 

Ia tak menyangka suami yang dicintainya harus meninggal dengan cara keji. Dikatakannya, Waryanto terakhir kali pulang ke rumah pada akhir Juni lalu. 

"Terakhir kali berkomunikasi dengan saya pada Senin (15/7) malam,"ucapnya. 

Jenazah Waryanto pun masih berada di Rumah Sakit Polri untuk proses autopsi. Sesuai rencana akan dipulangkan Jumat (19/7) hari ini, untuk kemudian dimakamkan di TPU Cabean. 

Jasad Waryanto sendiri ditemukan oleh dua warga yang sedang memancing belut di tepi kali di belakang TPST Bantargebang. Keduanya kaget saat mendekati ternyata jenazah manusia. 

Kondisi jenazah korban ditemukan dalam keadaan tangan dan kaki terikat. 

Marjiyah pun berharap pihak Polres Metro Bekasi dapat segera mengungkap kasus tersebut dan menangkap pelaku.   

"Kami meminta keadilan ditegakkan seadil-adilnya," pungkasnya.