Suasana Haru Pada Aksi Dukungan Dekan FK Undip

Dengan Mengenakan Kemeja Hitam, Para Mahasiswa, Dan Civitas Akademi FK Undip Menggelar Aksi Dukungan Kepada Dr Yan Wisnu Prajoko Yang Diberhentikan Dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Karyadi, Buntut Dari Meninggalnya Mahasiswa Progam Studi Dokter Spesialis (PPDS), Aulia Risma Lestari, Senin (02/09) Pagi. Wahyu Sulistiyawan/RMOLJawaTengah
Dengan Mengenakan Kemeja Hitam, Para Mahasiswa, Dan Civitas Akademi FK Undip Menggelar Aksi Dukungan Kepada Dr Yan Wisnu Prajoko Yang Diberhentikan Dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Karyadi, Buntut Dari Meninggalnya Mahasiswa Progam Studi Dokter Spesialis (PPDS), Aulia Risma Lestari, Senin (02/09) Pagi. Wahyu Sulistiyawan/RMOLJawaTengah

Suasana haru terjadi di Lapangan Basket Mini Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro, Tembalang, Kota Semarang.

Dengan mengenakan kemeja hitam, para mahasiswa, dan civitas akademi FK Undip menggelar aksi dukungan kepada Dr Yan Wisnu Prajoko yang diberhentikan dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Karyadi buntut dari meninggalnya mahasiswa Progam Studi Dokter Spesialis (PPDS), Aulia Risma lestari.

Dr Yan Wisnu Prajoko merupakan dokter spesialis onkologi yang diberhentikan oleh RSUP dr Karyadi ini dalam rangka investigasi dan menghindari konflik kepentingan selama masih dalam proses investigasi. 

Diketahui saat ini Kementerian Kesehatan membekukan sementara PPDS Anastesi FK Undip, dan keputusan tersebut merugikan kurang lebih 80 mahasiswa yang sedang mengikut program tersebu.

Aksi solidaritas ini sempat membuat para peserta meneteskan air mata saat berlangsungnya doa bersama atas musibah yang menimpa FK Undip seperti halnya Wakil Dekan I, bidang akademik dan kemahasiswaan, dr. Mofiatul Moniroh yang mengusap air matanya saat doa berlangsung. 

Saat ditemui wartawan, Mofiatul menyampaikan PPDS ini menggunakan standar internasional, setiap spesialisasi atau prodi berbeda-beda karena sudah ditetapkan oleh kolegium masing-masih, ungkapnya Senin (02/09).

"Karena ini pendidikan klinis jadi wajib dilakukan di rumah sakit pendidikan. Untuk rumah sakit pendidikan pertama kita di RSUP dr Karyadi dan kedua di rumah sakit Nasional Diponegoro," tambah Mofiatul.

Mofiatul juga menjelaskan, "Kita juga sedang membua Tim dari FK Undip dan RSUP dr. Karyadi untuk membuat perubahan pada sitem pendidikan terutama di bagian evaluasi dan monitoring. Karena 90% aktivitas klinis ada di RSUP dr Karyadi". 

Liputan RMOLJawaTengah tentang aksi dukungan kepada Dekan FK Undip yang diberhentikan dapat dibaca pada tautan ini:

Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Undip Gelar Apel Pagi