Di Sukoharjo, Tabloid Barokah yang sedang heboh sudah tersebar di 11 kecamatan. Satu kecamatan yang belum tersentuh yakni Kecamatan Polokarto, karena seluruh kiriman untuk wilayah Polokarto masih tertahan di Kantor Pos Sukoharjo.
- Lantik PPK, Wawali Magelang Ingin Partisipasi Masyarakat Meningkat
- Petahana Sukohardjo Mengumumkan Pencalonan Ulang Dirinya
- Bawaslu Karanganyar Gandeng Penggiat Medsos Tangkal Hoax dan Ujaran Kebencian
Baca Juga
Seperti diungkapkan Rochmad Basuki, Komisioner Bawaslu Sukoharjo Divisi Penindakan Pelanggaran, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kantor Pos Sukoharjo untuk meninda dulu pendistribusian tabloid yang diduga condong mendeskreditkan salah satu capres.
"Kami berkoordinasi dengan Kantor Pos Sukoharjo untuk menunda dulu pendistribusian tabloid ini, masih tersisa satu kecamatan Polokarto. Karena Tabloid Indonesia Barokah masih menimbulkan polemik, yang saat ini masih dikaji antara Bawaslu dengan dewan pers," kata Rochmad, Jumat (25/1).
Rochmad menegaskan, pihak Bawaslu tidak melakukan penyitaan, hanya menunda dulu sampai Bawaslu RI dengan Dewan pers melakukan kajian terkait isi taboid tersebut melanggar atau tidak.
Kepala Kantor Pos Sukoharjo, Tati Nur Hayati ketika dikonfirmasi menjelaskan pihaknya sedang menghitung jumlah kiriman Tabloid Indonesia Barokah.
"Di Kantor Pos Sukoharjo masih ada sembilan amplop, sisanya sudah di distribusikan ke kantor-kantor cabang yang di Kecamatan," katanya.
"Di KPC Polokarto masih ada 215 amplop yang kita tahan, sementara di KPC yang lain kita menunggu datanya, karena sudah didistribusikan," katanya.
Tati menambahkan pihak Kantor Pos tidak mengetahui jika Tabloid Indonesia Barokah ini akan menimbulkan polemik. Setelah ada instruksi dari Bawaslu pada Kamis (24/1) agar menahan peredarannya sementara waktu, langsung direspon.
Diketahui sampai saat ini sudah ada sekitar 125 masjid di 30 desa yang ada di 11 kecamatan, sudah mendapat kiriman Tabloid Indonesia Barokah. Jumlah tabloid yang beredar mencapai sekira 300 paket amplop.
Terpisah, Bambang Muryanto, Ketua Bawaslu Sukoharjo mengaku, tabloid tersebut masih dalam proses pengkajian dari Gakkumdu dan Dewan Pers termasuk Bawaslu RI. Tabloid tersebut dikirim dari Bekasi ke Sukoharjo dan beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
- Ganjar Siap Wujudkan Peningkatan Kualitas Pendidikan
- Kasat Intel Polres Demak Tekankan untuk Taati Peraturan Pelaksanaan Kampanye
- Ketua DPRD Karanganyar Minta Pj Bupati Fokus Ke Pemerintahan