Event budaya akbar, Festival gamelan bertajuk ‘Sukoharjo Sound Of Gamelan’ bakal digelar oleh Pemkab Sukoharjo, di Pendopo Graha Satya Praja Setda Pemkab Sukoharjo, Rabu- Kamis (20-21/7/2022).
- Kerajinan Bongpay Pecinan Semarang Sudah Berdiri Sejak 130 Tahun Lalu
- Ketok Pintu, Tradisi Unik Awali Event Pasar Imlek Semawis di Pecinan Semarang
- Jumat Agung, Umat Katolik Blora Gelar Visualisasi Jalan Salib
Baca Juga
Ada tiga rangkaian kegiatan yang diusung oleh seniman Sukoharjo yang tergabung dalam Gerbang Budaya Sukoharjo (GBS). Yakni Seminar Gamelan bersama pakar gamelan dan akademisi, Umbul Dongo Malam Midodareni dan Festival Gamelan yang menyajikan 12 grup karawitan.
“Kegiatan ini sebagai potensi unggulan dan ikon di Sukoharjo serta mengunci aset budaya gamelan di Sukoharjo agar tidak di klaim oleh daerah lain atau bangsa lan,” kata Joko Ngadimin, Koordinator Gerbang Budaya Sukoharjo, saat konferensi pers, di Pendopo GSP Sukoharjo, Senin (18/7/2022).
Dijelaskan Joko Ngadimin, kegiatan ini sebagai tindak lanjut Hasil Audiensi GBS dengan Bupati Sukoharjo Etik Suryani, yakni tentang pelestarian, pengembangan, pemberdayaan, dan penyelamatan potensi budaya Kabupaten Sukoharjo.
Ngadimin menambahkan, Sidang UNESCO sesi ke-16 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Perancis, pada 15 Desember 2021, memasukkan Gamelan ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Takbenda (WBTB) UNESCO. Gamelan resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda Dunia dari Indonesia yang ke-12.
“Berpijak dari hal itu, sangat penting bagi Sukoharjo untuk meneguhkan bahwa Sukoharjo sebagai pusatnya gamelan. Mulai dari pembuatan gamelan, alat musik pendukung lain pada gamelan seperti rebab hingga pernik lain dibuat di Sukoharjo, pusatnya di Wirun, Mojolaban,” tandasnya.
Dalam Sound of Gamelan, ada 12 kelompok karawitan yang tampil memeriahkan acara ini, yang terdiri dari kelompok gamelan daerah yang guyub dan mempunyai semangat melestarikan gamelan.
Diantaranya gamelan Kartika Yudha Laras, sebuah kelompok karawitan Kodim 0726/Sukoharjo. Lalu kelompok gamelan dari gereja, yang biasa menggarap gending-gending rohani untuk ibadah di gereja dan juga kelompok gamelan perempuan, kelompok gamelan anak-anak yang mengkolaborasikan dengan music lain secara milenial.
“Kami berharap ini menjadi event tahunan, mohon doa restunya agar upaya kami melestarikan gamelan bisa lancar dan nama Sukoharjo sebagai pusat gamelan dunia makin terkenal,” pungkasnya.
- Tradisi Wahyu Kliyu Ditetapkan Menjadi Warisan Budaya Tak Benda Tingkat Nasional
- Menparekraf Sandiaga Uno Hadiri Penutupan Hari Tani Dunia di Balaikota Solo
- Peringati Hari Anak dan Hari Berkebaya Nasional, Klub Merby Semarang Gelar Parade Anak dan Orangtua