Sydney Tidak Melakukan Pembatasan Ketat Meski Ada Lonjakan Kasus Covid-19

Sydney tidak melakukan pembatasan ketat meski ada lonjakan kasus hingga mencapai 2566.


Pihak berwenang Australia memilih "menjauh dari rasa takut" terhadap virus corona, seperti dilansir dari Channel News Asia, Senin (20/12). Selain itu, juga menolak seruan untuk membuat masker wajib di dalam ruangan dan membatasi jumlah pengunjung di tempat-tempat Sydney. 

Terlepas dari ancaman dari varian Omicron yang lebih menular, kehidupan kembali mendekati normal di Sydney pekan lalu. Meliputi semua pembatasan ketat dicabut menjelang Natal karena tingkat vaksinasi tertinggi di dunia.

"Akan selalu ada varian baru dari virus ini. Pandemi tidak akan hilang dan kita perlu belajar untuk hidup berdampingan dengannya. Kita juga perlu menjauh dari rasa takut dan beralih ke harapan dan kepercayaan diri," kata Perdana Menteri negara bagian terpadat di New South Wales, Dominic Perrottet. 

Sementara penyebaran cepat Omicron di seluruh Eropa memaksa penguncian di Belanda. Situasi ini dapat menyusul kebihakan lain lebih ketat di tempat lain. Australia mendorong untuk mengurangi pembatasan meskipun ada lonjakan infeksi, berharap inokulasi akan membantu membuat orang keluar dari rumah sakit.

Lebih dari 90 persen dari mereka yang berusia lebih dari 16 tahun telah diimunisasi di Australia.

Perrottet berharap tingkat vaksinasi lebih tinggi akan membatasi jumlah yang dirawat di rumah sakit. 

Meskipun para ahli telah menyerukan agar pembatasan ketat diberlakukan kembali.  "Kami mengambil tanggapan yang seimbang dan proporsional," ungkap Perrottet.

Dia menyatakan, tidak ada kematian baru yang dicatat pada hari Senin (20/12) meski ada lonjakan infeksi. Jumlah kasus dengan tingkat rawat inap jauh lebih rendah daripada puncak gelombang Delta.

New South Wales melaporkan 2.501 kasus, turun dari pandemi tertinggi 2.566 pada hari Minggu. Negara bagian tetangga Victoria memiliki 1.302 infeksi baru, naik dari 1.240.

Penghitungan di Australia 255.000 infeksi dan 2.146 kematian sejak pandemi dimulai jauh lebih rendah daripada banyak negara.