Tahun 2025, KPH Kebonharjo Akan Menebang 105.602 Pohon Jati

Puluhan Pegawai KPH Kebonharjo Terlibat Dalam Penebangan Kayu Jati. Yon Daryono/RMOLJawaTengah
Puluhan Pegawai KPH Kebonharjo Terlibat Dalam Penebangan Kayu Jati. Yon Daryono/RMOLJawaTengah

Rembang - Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kebonharjo, Rembang, tahun 2025, merencanakan akan kembali menebang pohon sebanyak 105.665 pohon. Perinciannya adalah pohon jati sebanyak 105.602 pohon, mahoni 62 pohon dan sonokeling satu pohon. 

Namun, pihak manajemen KPH Kebonharjo belum bisa menargetkan nilai jual dari rencana tebang di atas.

Humas KPH Kebonharjo Lasmundi kepada RMOLJateng, Jumat (15/11) mengungkapkan, sebelum dilakukan penebangan pohon itu akan diteres atau dikeringkan selama sekitar dua tahun, baru kemudian ditebang.

Kepada RMOLJateng Lasmundi sekaligus meralat data pohon jati yang ditebang tahun 2023 yang sudah tayang di media ini Kamis (14/11) kemarin. Saat itu tertulis 16.756.375 M3 yang betul adalah 16.756,375 M3. Kemudian tebangan tahun 2024, 17.754.485 M3 yang benar adalah 17.754,456 M3. "Itu yang benar, mas," terang Lasmundi.

Dia menambahkan, untuk mengimbangi penebangan, KPH Kebonharjo juga melakukan persiapan penanaman kembali dengan dimulai persemaian pilihan ribu bibit pohon hutan jati, mahoni dan sonokeling.

"Rinciannya, bibit jati sebanyak 24.006 bibit, pohon sonokeling sebanyak 23.016 pohon dan pohon mahoni sebanyak 6.011 bibit. Bibit pohon sebanyak itu akan kita tanam di lahan yang kosong pada saat sudah ada hujan," terang Lasmundi.

Menurut pengamatan RMOLJateng, hutan wilayah KPH Kebonharjo relatif tidak begitu rusak saat terjadi aksi demo nasional bersamaan dengan gerakan reformasi tahun 1998. Sementara hutan lain seperti KPH Mantingan rusak parah.

Liputan sebelumnya dapat dibaca dalam tautan berikut:

Nilai Jual Lebih Dari Rp143 Miliar Dalam Dua Tahun Terakhir