Tak Banyak 'Omon-omon', Politisi Muda Ini Khitan 1.443 Anak

Wakil Ketua DPRD Karanganyar Anung Marwoko diam-diam menggelar sunatan massal gratis sejak tahun 2021. Dian Tanti/RMOLJateng
Wakil Ketua DPRD Karanganyar Anung Marwoko diam-diam menggelar sunatan massal gratis sejak tahun 2021. Dian Tanti/RMOLJateng

Wakil Ketua DPRD Karanganyar Anung Marwoko diam-diam menggelar sunatan massal gratis bagi 75 anak dari berbagai daerah di Karanganyar hingga Wonogiri.


Kegiatan ini berlangsung di rumah pribadinya di Dusun Gobakan, Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar, Minggu (14/4) malam. 

Khitanan massal ini menjadi agenda rutin Anung sejak tahun 2021 lalu. Hingga saat ini total suda ada 1.443 anak yang dikhitan gratis oleh Anung.

Anung pun bercerita, kegiatan ini bermula dari dua anak saja yang dijemput di rumah kemudian dibawa ke klinik. Sampai akhirnya ditawari kerjasama dengan relawan untuk melaksanakan khitan gratis. 

Puncaknya saat terjadi pandemi Covid 19, banyak warga yang mengeluh kesulitan biaya untuk khitan. Maka kegiatan khitan gratis makin gencar dilakukan Anung

"Hingga akhirnya khitan massal ini terus berlanjut sampai sekarang," papar Anung, Minggu (14/4) malam. 

Menurut Anung khitan massal ini merupakan program sosial yang tidak membikin gaduh. Berbeda dengan pembagian sembako yang terkadang tidak tepat sasaran dan menimbulkan rasa iri antar warga. 

Kegiatan ini, lanjut Anung kerjasama dengan relawan dan tenaga medis yang bekerja di beberapa rumah sakit di Sukoharjo dan Karanganyar.  

"Kali ini kita libatkan 7 tenaga medis untuk melaksanakan khitan malam ini," lanjut Anung. 

Biasanya ungkap Anung momentum lebaran dan libur sekolah paling banyak peminatnya. Rata-rata diatas 50 anak. Namun di hari-hari biasa dalam sebulan rata-rata 2 anak saja. 

"Bahkan jika mereka berasal dari keluarga tidak mampu, saya datang sambil membawa tim medis ke rumahnya untuk melaksanakan khitan.

Sementara itu, Ndaru (58) warga Popongan Karanganyar mengantar cucunya Bagas (9) untuk mengikuti khitan gratis. 

Bagas sendiri mendapat antrian nomer 52. Bagas terlihat santai meski mendengar suara jerit tangis dari bilik di depannya. 

Menurut Ndaru yang sehari-hari bekerja di salah satu pabrik di Jaten ini mendapat informasi khitan gratis dari keponakannya. Kemudian disampaikan kepada anaknya. 

"Kata ponakan saya taunya dari facebook, trus orang tua Bagas dan saya mengantar ke sini," pungkasnya.