Tak Hanya Ditahan, Lapas Batang Juga Bentuk Warga Binaan Jadi Atlet Binaraga

Siapa sangka di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) ada pembinaan pada para narapidana serta tahanan untuk menjadi atlet binaraga. Hal itu yang tampak di Lapas kelas II B Batang.


Sejumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) tampak sibuk berolahraga dengan barbel dan sejenisnya. Total, ada empat orang yang melakukan olahraga untuk membentuk tubuh itu.

"Kegiatan ini sudah setahun, tujuannya ke depannya siapa tahu ada yang bisa jadi atlet binaraga. Kadang kami memanggil pelatih dari luar," kata Kepala seksi pembinaan dan pendidikan kegiatan kerja, lapas II B Batang, Satriya Dinda Wicaksono, Selasa (11/1).

Ia memastikan para WBP yang keluar untuk berkompetisi atau tampil mendapatkan izin. Pihaknya selalu meminta izin ke Kanwil Kemenkumham jika ada even.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan KONi Batang serta Dinparpora. Kedua instansi itu akan memberi info jika ada even binaraga.

Satriya mengakui hanya menyediakan alat seadanya. Untuk gizi pun hanya standar makanan di Lapas.

"Setiap keluar pasti kami juga melakukan prokes ketat, semisal dengan swab. Tentunya, dengan pengawalan ketat," jelasnya.

Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya pembinaan. Jadi, masuk lapas tidak melulu soal pidana.

Adapun sekarang jumlah peserta binaraga hanya tinggal empat orang. Sebelumnya, banyak yang berminat, tapi makin lama makin sedikit.

Seorang WBP, Taufiq jadi yang paling lama menekuni binaraga dalam Lapas. Ia rutin berolahraga untuk membentuk badan selama setahun terakhir.

"Saya memang hobi olahraga. Sebelum masuk, saya rutin olahraga. Misal renang seminggu tiga kali," jelasnya.

Ia berujar hampir setiap hari melakukan olahraga angkat berat. Ia selalu rutin membagi waktu untuk membentuk tubuh.

Taufiq menyebut menggilir pembentukan otot dada, sayap, hingga trisep. Ia menjelaskan butuh enam bulan untuk membentuk tubuh jadi kekar.